"Ya Allah, sungguh kami bersaksi bahwa Mursi adalah syahid di jalanMu"


[PORTAL-ISLAM.ID] Bersama musim semi Arab ia terpilih menjadi Presiden Mesir. Presiden Mesir satu-satunya yang dipilih secara demokratis. Sampai akhirnya raga harus melepas nyawa, Mursi adalah Presiden Mesir yang sesungguhnya!

Rasanya baru kemarin ia terpilih, kemudian dikudeta. Rakyat Mesir telah memilihnya. Namun para pengkhianat menggulingkannya dengan cara-cara keji. Ribuan orang menjadi tumbal untuk sebuah demokrasi bermartabat.

Tangis tak bisa dibendung mendengar kabar kematiannya. Tumpah setumpah-tumpahnya. Padahal ia bukan Presiden Indonesia. Pun tak pernah diri berjumpa dengannya. Sungguh kecintaan kepada ketulusan sebuah perjuangan, itulah sumber air mata ini.

Tangisan pecah dari seantero Dunia. Berbagai tokoh yang diwawancarai. Presenter TV yang melakukam wawancara. Mereka semua tak bisa menahan laju tangisnya. Ia semua menangis, yang mereka sendiri tak tahu kenapa harus menangis menyaksikan syahidnya Mursi. Ya Allah, sungguh kami bersaksi bahwa Mursi adalah syahid di jalanMu.

Pernah suatu hari ia membawa mushaf Al Qur`an ke sel tahanannya. Namun para anjing As-Sisi melarangnya. Mursi berujar, “Mereka larang Mushaf menyertaiku. Rupanya mereka lupa bahwa isi mushaf itu telah ku hafal sejak 30 tahun yang lalu. Aku bawa Mushaf hanya karena aku ingin mengusapnya.”

Kematian Mursi adalah energi besar bagi para pejuang kemanusiaan, pejuang demokrasi, pejuang agama dan pejuang semua kebenaran dimana pun berada. Bahwa kebenaran harus selalu digenggam, walau untuk itu jabatan harus lepas. Terpisah dari keluarga. Dan bahkan nyawa menjadi taruhannya!

(Ustadz Abrar Rifai)

Baca juga :