Tuduhan Sadis terhadap Anies


Tuduhan Sadis terhadap Anies

Penulis skenario dan film maker Iman Brotoseno menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Gubernur Jalur Gaza. Pasalnya saat takbiran Anies berdiri yang di belakangnya ada bendera Palestina.

"Semalam Gubernur Jalur Gaza takbiran keliling kota," kata Iman Brotoseno yang juga pendukung Jokowi pada 5 Juni 2019.

Ucapan Iman itu mendapatkan respons dari juru bicara capres nomor urut 02 Dahnil Simanjutak.

"Ya Allah. Ketika Idul Fitri pun tak henti menebar benci dan fitnah terhadap Anies Baswedan," ungkap Dahnil.

Anies mengikuti takbir keliling di sejumlah titik di DKI Jakarta, Selasa (4/6/2019).

Ia pertama takbiran di Rusun KS Tubun, Jakarta Barat. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perwakilan kecamatan di wilayah Jakarta Barat.

Anies menggunakan baju koko biru dipadukan peci berwarna hitam.

Ia mengatakan setelah mengunjungi KS Tubun, dirinya akan berkeliling ke sejumlah titik lain untuk memantau takbiran demi memastikan kegiatan berjalan lancar.

"Kita koordinasi terus dengan jajaran dinas Perhubungan memastikan semua lancar. Dan saya nanti akan menyapa warga-warga yang takbiran keliling," kata Anies di lokasi, Selasa (4/6).

Tuduhan sadis terhadap Anies yang seolah membawa bendera Palestina memang tak jelas apa tujuaanya. Satu hal yang pasti, Anies tetap santai menanggapi isu tersebut. Anies paham begitu banyak lawan politik yang tak senang dengannya. Usaha menjatuhkan Anies setelah petisi copot Anies terus terjadi. Sayangnya usaha tersebut hanya isapan jempol belaka. Mengingat begitu banyak prestasi yang ia torehkan untuk Jakarta.

Dalam dunia politik bila dengki sudah tertanam maka segala cara akan dilakukan demi menjatuhkan seseorang. Meski masih suasana Idul Fitri, kebencian terhadap Anies yang sukses memimpin Jakarta terus dilakukan. Masih banyak pihak yang tak rela Anies menang pilkada. Apalagi Anies praktis hanya beberapa minggu persiapan menghadapi pilkada.

Tuduhan sadis terhadap Anies memang resiko yang harus dihadapi Anies. Tanpa seorang wakil Anies mampu meraih beragam penghargaan, hal itu tidak bisa diterima lawan politik dan pendukungnya.

Namun Anies tak peduli, ia terus berkarya bagi Jakarta. Kebijakan terbarunya yang tidak akan merazia pendatang juga ditentang. Padahal Anies mengajarkan nasionalisme tanpa batas bahwa Jakarta milik seluruh rakyat Indonesia.

Penulis: Don Zakiyamani 
Sumber: Kompasiana

Baca juga :