[PORTAL-ISLAM.ID] Nadirsyah Hosen (@na_dirs) terlibat debat panas dengan @YuanaRyanTresna di lini masa twitter.
Salah satunya ini: "TANGGAPAN Untuk @na_dirs: Benarkah Khalifah Ada Yang GAY"
Pada mulanya Nadirsyah, yang disebut-sebut Profesor ini, menuding ada Khalifah yang GAY.
Lalu oleh @YuanaRyanTresna dikuliti tuntas.
Usai dibongkar habis oleh @YuanaRyanTresna, bukannya membalas dengan argumen-argumen ilmiah, namun Nadirsyah malah mengungkap soal pribadi lawan debatnya.
"Ternyata Kang @YuanaRyanTresna itu operator Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Bandung. Ustad HTI yang merupakan ASN. Bagaimana ini @Kemenag_RI @ofathurahman @HSMastuki ? Bener gak Kang Yuana? Saya tabayun ini🙏," kicau Nadirsyah, Selasa (25/6/2019).
Sontak warganet lain menanggapi kicauan Nadirsyah ini.
"Kalah debat larinya ke urusan pribadi. Segitu doang nyali prof ostrali ternyata😁😁," komen @hasmi_bakhtiar.
Tidak hanya dari pihak yang kontra, bahkan yang selama ini sekubu dengan Nadirsyah juga turut menanggapi tak setuju.
"Saya dukung Gus Nadir tapi jangan sampai kuliti personal ginilah, debat adu ilmu aja.. Nuwun sewu gus," ujar @alfarisirm.
Sementara itu, mendapat serangan personal, @YuanaRyanTresna membalas:
"Kekalahan itu sesungguhnya ketika kita dihakimi masa krn perbuatan curang & zhalim, dan saat kita tak bawa hujjah di Hari dimana tak ada pembela apapun dan siapun pada hari itu. Kalah diskusi itu saat kita lari dari ide yg diperdebatkan ke persoalan lain. Kalau begitu, selesai!"
Menyerang soal pribadi itu namanya 'ad hominem', dan itu kelakuan para pecundang!
Ad hominem is for losers!!!
Saya dukung Gus Nadir tapi jangan sampai kuliti personal ginilah, debat adu ilmu aja.. Nuwun sewu gus.— Muhammad Farid Salman Alfarisi (@alfarisirm) 25 Juni 2019
Kalah debat larinya ke urusan pribadi. Segitu doang nyali prof ostrali ternyata😁😁 pic.twitter.com/D0Ii0BmbKl— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) 26 Juni 2019
Si Nadir emang tokoh Liberal yg Goblllok ..kalah debat nyerang urusan pribadi tempat kerjaan lawan debatnya..— Ratu Sosmed (@Pemikir5) 26 Juni 2019
Kekalahan itu ssungguhnya ketika kita dihakimi masa krn perbuatan curang & zhalim, dan saat kita tak bawa hujjah di Hari dimana tak ada pembela apapun dan siapun pada hari itu.— Yuana Ryan Tresna (@YuanaRyanTresna) 25 Juni 2019
Kalah diskusi itu saat kita lari dari ide yg diperdebatkan ke persoalan lain. Kalau begitu, selesai!
Ad hominem is for losers. https://t.co/sBnFtixVgI— Docfun (@inisifani) 26 Juni 2019