Yang Menolak Ide 'Wisata Halal' di Bali ala Bang Sandi Mainnya Kurang Jauh


[PORTAL-ISLAM.ID] Yang menolak ide wisata halal di Bali ala bang Sandi menurut saya mah mainnya kurang jauh.

Di saat negara lain seperti Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Hong Kong berlomba-lomba mengembangkan wisata halal agar wisatawan dari negara muslim makin nyaman berwisata, sayangnya Gubernur Bali terlalu mempersempit cara berpikir nya.

Wisata halal jangan dipahami sebagai sebuah Islamisasi cara berpakaian para penari dan budaya setempat.

Akademisi M. Battour dan M. Nazari Ismail mendefinisikan wisata halal sebagai berikut: Semua objek atau tindakan yang diperbolehkan menurut ajaran Islam untuk digunakan atau dilibati oleh orang Muslim dalam industri pariwisata. Definisi ini memandang hukum Islam (syariah) sebagai dasar dalam penyediaan produk dan jasa wisata bagi konsumen (dalam hal ini adalah Muslim), seperti hotel halal, resort halal, restoran halal dan perjalanan halal.

Menurut definisi ini, lokasi kegiatan tidak terbatas di negara-negara Muslim semata. Juga mencakup barang dan jasa wisata yang dirancang untuk wisatawan Muslim di negara Muslim dan negara non-Muslim. Selain itu, definisi ini memandang bahwa tujuan perjalanan tidak harus bersifat keagamaan. Jadi perjalanan bisa dengan motivasi wisata umum.

Ada 6 kebutuhan pokok wisatawan Muslim yang diidentifikasi dalam studi Crescent Rating di 130 negara yaitu:

1) Makanan halal

2) Fasilitas salat

3) Kamar mandi dengan air untuk wudhu

4). Pelayanan saat bulan Ramadhan

5) Pencantuman label non halal (jika ada makanan yang tidak halal)

6) Fasilitas rekreasi yang privat (tidak bercampur baur secara bebas).

Saya penasaran kalo Kyai Ma'ruf Amin yang punya ide begini bakal ditolak juga gak yah sama pak Gubernur?

Udah ah, banyakin jalan
Ayo sesekali ikut saya jalan keluar, biar banyak melihat dunia

(Kamal P)

Baca juga :