Kapal Petahana Sudah Oleng

(Ilustrasi kapal)

Kapal itu Sudah Oleng

Hentakan Reuni Akbar 212 begitu dahsyat. Islam dan umat Islam itu cinta damai. Tertib. Bersih. Disiplin. Indah. Bermartabat. Cinta NKRI.

"Mereka marah sembari tersenyum. Menuntut banyaknya ketidakadilan. Luar biasa," cetus Effendi Gazali di ILC.

Hanya TV-One yang menyiarkan secara live. Hanya beberapa koran ibukota menjadikan headline peristiwa bersejarah itu.

Banyak wartawan senior yang menuliskan kegeramannya. Media nasional telah melakukan bunuh diri massal. Sungguh memalukan. Melacurkan diri. Menjilat penguasa. Tersandera. Rukun iman jurnalistik telah tercampakkan.

Namun, tidak perlu berkecil hati. Koran-koran daerah kompak menjadikan Reuni Akbar 212 sebagai HL. Pejuang-pejuang Islam, baik secara individu maupun keroyokan, berusaha mengabarkan secara live. Jam per jam. Menit per menit. Detik per detik.

Penggiat Socmed gegap gempita. Partai Emak-emak beraksi. Mas Joko Intarto (JTO) berjuang dan berjibaku, untuk bisa menyiarkan secara live. Live streaming.

Sejak jam 2 dini hari, saya sudah berada di sekitaran Monas. Saya merasakan getaran itu. Tak terasa, butiran hangat menetes. Saya harus seringkali menyeka air mata yang terus bergulir. Pengalaman religi yang begitu mendalam dan membekas.

Kartijow Elkayani, seorang Projo tulen dan buzzer istana, menuliskan kegalauannya. Dia mencium kekalahan petahana. Dia mengecam keras Erick Thohir dan TKN Koruf. Mengecam keras relawan yang tidak bisa kerja politik. Relawan dinilai terlena. Tidak mau kerja, tapi berharap jabatan dan imbalan.

Bocoran hasil survei internal Golkar menambah kegalauan dan pesimistis. Prabowo-Sandi sudah menang di 19 provinsi. Hampir semua provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera, dimenangkan Prabowo-Sandi.

Target BKN Prabowo-Sandi sebenarnya: Maret masih ketinggalan 2-3%. Bulan April 2019, menyalip dan menang. Rupanya, target itu bisa dicapai lebih cepat. Mungkin bulan Januari-Februari, sudah mampu menyalip dan unggul.

Kiranya, kapal petahana sudah hampir karam. Bocor sana-sini.

(by Zamzani Sutriyanto)

Sumber: fb penulis

Baca juga :