Kurs Dolar Naik ke Level Rp 14.800, Utang Pemerintah Membengkak Rp 50 Triliun


[PORTAL-ISLAM.ID] Rupiah terus tertekan oleh mata uang US Dollar, bahkan menurut pantauan pagi ini (04/09/2018) Rupiah dibuka di angka Rp. 14.822 per US Dollar.

Gerak nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pagi ini kembali melemah ke posisi Rp 14.822 per dolar AS.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, menurut Bloomberg, Rupiah melemah ke posisi Rp 14.815 per dolar AS.

Bloomberg mengestimasi, hari ini kurs Rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.780 hingga Rp 14.845 per dolar AS.

Jelas ini menjadi pukulan telak bagi ekonomi Indonesia. Beberapa ekonom pun menilai anjloknya nilai mata uang Garuda merupakan terburuk sejak krisis moneter 1998.

Pelemahan nilai tukar Rupiah pun membawa imbas negatif terhadap keuangan negara. Sekitar 41% utang pemerintah dalam mata uang asing. Jika US Dollar terus “beringas” jelas akan membuat utang yang ditanggung pemerintah akan melonjak.

Melansir data APBN Kita, Jakarta, Jumat (31/8/2018). Total utang pemerintah per Juli 2018 sebesar Rp 4.253,0 triliun. Lalu berapa jumlah utang dalam valuta asing?

Dari data tersebut, valuta asing dalam struktur utang pemerintah terdiri dalam mata uang dolar AS, Euro, dan Yen. Namun jika ditotalkan dalam dolar AS maka nilainya sekitar US$ 125 miliar atau setara Rp 1.803 Triliun dengan kurs Rp 14.431 per akhir Juli 2018.

Dengan kurs dolar yang saat ini berada di level Rp 14.822/dolar, maka total utang pemerintah dalam valuta asing melonjak menjadi Rp 1.853 Triliun.

Dengan demikian nilai utang pemerintah RI dalam valuta asing melonjak Rp 50 Triliun.

Ini pasti salah Khilafah!!!

Ini pasti Dolar ditunggangi HTI!!!

Baca juga :