Cerai Ahok itu urusan privat JANGAN RIBUT, Kalau Poligami Aa Gym Arifin Ilham itu yang DIBULLY DIRIBUTIN


[PORTAL-ISLAM.ID] Pendukung sebelah kompak bahwa perceraian ahok adalah RANAH PRIBADI (privat) yang gak patut dibicarakan atau di olok-olok.

Bahkan... dalam kasus gugat cerai ahok ini pihak sebelah langsung tampil bak seorang ustad sejuk khas sarungan, mereka tampil bak seorang pendeta yang kharismatik dengan berpesan bahwa "JANGAN CAMPURI URUSAN PRIBADI ORANG LAIN".

Mengamati perilaku mereka dengan kejadian yang sering mereka jadikan olok-olok bila hal itu terjadi di pihak sebelah, SUNGGUH ANEH.

Mereka lupa dengan kelakuan diri saat membahas ranah pribadi orang lain dan menjadikan hal itu sebagai bahan olok-olok.

Saat Ustadz Arifin Ilham melakukan poligami yang itu dibolehkan syariat Islam, mereka jadikan hal itu sebagai BULLY. Padahal kemampuan beristri juga masuk ke RANAH PRIBADI orang lain. Dia menikah secara sah tanpa ada pihak yang didustai.

Begitu juga saat da'i kondang Aa Gym menikah lagi juga diBULLY.

Saat kasus ustadz LHI, bahkan ranah pribadi keluarga beliau malah diumbar-umbar. Istri ustadz LHI dibongkar dan diumbar foto-foto saat belum berhijab.

Mereka lupa, saat kebencian dengan PKS sudah menjadi virus dalam otak merekea, RANAH PRIBADI orang-orang PKS mereka angkat untuk mempermalukannya. Seolah hal itu salah dan wajib di olok-olok.

Mereka lupa, ketika Prabowo yang bercerai dilambangkan sebagai pemimpin yang gagal karena tidak bisa mempertahankan keutuhan rumah tangganya.

Berbuih kita menjelaskan pada mereka, namun apapun alasan kita gak akan membuat mereka sadar.

Saat Ustad Arifin Ilham menikah lagi, kita menjelaskan bahwa itu adalah hak Arifin ketika ingin poligami. Tapi mereka gak peduli, bagi mereka itu bukanlah alasan. Saat Politikus PKS terlibat juga poligami, mereka juga gak peduli karena hal itu patut di tertawakan. Saat Prabowo di lambangkan sebagai pemimpin yang gagal, mereka tidak mau becermin pada presiden Rusia dimana ia juga seorang duda ketika menjabat sebagai presiden saat ini.

Mereka tertawa karena hal itu merupakan bahan yang ingin selalu mereka bahas. Mau RANAH PRIBADI kek..yang penting di tertawakan dulu.

Sekarang, ketika ahok mengalami kasus yang bisa kita tertawakan juga..mereka langsung tampil bijak "JANGAN CAMPURI URUSAN PRIBADI ORANG LAIN".

Saat ini mereka rasakan bagaimana posisi dahulu ketika mereka memperolok-olok orang lain yang seharusnya gak patut mereka tertawakan karena itu adalah RANAH PRIBADI orang lain.

Deny Siregar berkata, "Lah, dia yang cerai kok ente2 yang kelojotan..."

Kalau kita balikkan kata dia dahulu saat menertawakan poligami ustad Arifin, "Lah, dia yang kawin lagi kok ente2 yang kelojotan...?".

Kamu akan ditertawakan ketika berlaku bijak sok paten namun di kesempatan lain, paten kau itu kau suruk kan di dalam kolor-mu.

Sekarang bijak kali kau berkata itu ranah private orang yang gak perlu kita hakimi, mereka yang menertawakan kasus ahok saat ini mereka sedang menertawakan kalian, bukan menertawakan ahok.

Bagi saya ahok itu jahat, tapi saya harus jujur menilai dan memilah mana yang bisa kita bahas dan mana yang tidak boleh kita tertawakan. Saat kasus perceraian ini keluar, itu bukanlah bahan utama bahasan kita untuk membully ahok. namun kasus itu bisa kita jadikan CERMIN pada pendukung ahok dan MENERTAWAKAN MEREKA atas kasus cerainya ahok.

Pendukung ahok itu sama dengan BUNGLON. Mereka bisa berubah warna tergnatung pada masalah yang ada. Bila masalah itu berada di pihak sebelah, mereka akan jadi bunglon berwarna merah...bertopeng badut dan selalu tertawa. namun bila masalah itu bersumber dalam lingkaran mereka, terlebih lagi dilakukan oleh junjungan mereka, maka warna mereka menjadi KELABU seperti warna TAIK ANJING yang terkena debu.

Bisa berubah jadi tokoh spritual yang mengeluarkan kata-kata sejuk dan bijak atas masalah sendiri. Tokoh spritual ABU-ABU macam yang kena debu tadi.

Tuhan itu maha Adil, ketika mereka berpesata dan tertawa..Tuhan ingatkan kita jangan membalas olok-olok mereka.

"Nanti suatu saat, aku akan berikan RASA yang sama pada mereka untuk merasakan apa yang kalian rasakan"

Dan Tuhan membuktikan janjinya...Indah janji Tuhan untuk mengingatkan kelompok manusia agar selalu berpikir dengan otak, bukan dengan pantat. Karena pantat itu tempat keluarnya si abu-abu tadi, bukan tempat keluarnya suatu keputusan berdasarkan hasil olah pikiran.

Mengamati perilaku pendukung ahok..seperti menonton acara NAT GEO WILD.

(Disarikan dari fb Iwan Balau)

***

Pesan jurnalis senior Uni Lubis:

Baca juga :