twit uneg-uneg Bang @OjHie 'Orang Kampung Resah BBM Naik'




twit uneg-uneg bang @OjHie #BBM
'orang kampung' dari pelosok Mataram NTB




  1. Saya ingin sharing ttg rencana kenaikan harga #BBM oleh Pemerintah. Bukan pandangan seorang ahli; cuma simulasi org awam.

  2. Ada beberapa argumen yg diklaim oleh pihak pro pemerintah; utk dukung kebijakan menaikkan harga #BBM

  3. Pertama, akibat kenaikan harga minyak dunia, maka subsidi #BBM membengkak hingga defisit APBN ikut membengkak. APBN bisa jebol.

  4. Asumsi hrg minyak awal pemerintah di APBN adalah 90 USD. Akibat memanasnya situasi TimTeng asumsi itu terkoreksi jadi 120 USD per barel

  5. Akibat kenaikan belanja subsidi BBM, Pemerintah diprediksi menanggung kenaikan sebesar 40-45T. Bahkan ada yg sinyalir sampe 60T

  6. Istilah subsidi sendiri rentan dimanipulasi, apakah mengacu pada subsidi atas biaya pokok ataukah atas menguapnya margin laba

  7. Pnerimaan ngara sektor migas kita juga diatas 250T kok (pajak n non pajak), dan subsidinya diprediksi bengkak jd 160-anT. Masih untung to

  8. Buat ekonom pro pemerintah, pembengkakan defisit dikhawatirkan bisa berakibat gagalnya negara dlm membiayai belanja pembangunan;

  9. Proyek2 pembangunan pemerintah bisa mangkrak; krn nggak ada duit buat bayar pihak rekanan. Pertumbuhan ekonomi terancam

  10. Jgn berpikir ya, pemerintah akan "memotong" belanja rutinnya yg bengkak itu utk tutupi defisit APBN. Mrk lbh suka korbankn belanja modal

  11. Bandingkan dgn APBN 2011, persentase subsidi kita berkurang, sebaliknya rasio belanja birkrasi kita meningkat. Padahal ini era IT lho

  12. Di era IT ini, bukannya birokrasi pelayanan makin efisien; tapi makin jelimet dan gemuk. Semuanya berlomba tumbuh jd otoritas2 baru

  13. Adagium dlm birokrasi kita; kalo bisa dipersulit. Kenapa harus dipermudah? Birokrasi yg berliku2 itulah jadi faktor biaya di APBN-APBD

  14. Lagian birokrasi pelayanan itu ada di kota atau kabupaten: cukup pusat perkuat fungsi koordinasi dan monitoringnya saja #BBM

  15. Jk birokrasi playann itu di kabupaten; logikanya yg kita "tolerir" gemuk ya cukup disana. Ngapain pusat n propinsi ikut gemuk? Diet dong

  16. Ide populis @Fahrihamzah utk pemotongan gaji DPR 20%, mestinya bisa dibaca sbg kesiapan DPR memotong belanja rutinnya #BBM

  17. Sebaliknya, apakah eksekutif juga bersedia memotong belanja rutinnya? Melakukan reformasi birokrasi yg serius?

  18. Tp kita gagal menangkap tendensi baik pemerintah utk memotong belanja rutinnya; justru april ini BI naikkan gaji pegawainya. Ironis!

  19. Disaat kaum miskin mnghitung kenaikan belanjanya akibat melambungnya harga; ada sekelompok bankir yg nikmati insentif kenaikan gaji

  20. Ada juga jalan lain yg dipikirkan buat tutupi naiknya defisit akibat naiknya belanja subsidi yaitu dgn menambah utang baru

  21. Menutup defisit dengan meminta utang baru juga bukan jalan keluar yang baik. Utang kita sudah numpuk diatas 1500 trilyun

  22. APBN kita terpotong 250T-an utk membayar cicilan utang; sekarang nambah utang lagi. Ampun deh. Kapan kita bebas utang?

  23. Para ekonom itu; selalu mengambil asumsi utang dengan rasio PDB kita. Utk menunjukkan rasionalitas mrk dlm menerbitkan utang baru

  24. Saya tdk sepenuhnya menolak asumsi itu. Tp kompetensi pemerintah utk memandang kenaikan PDB sbg kenaikan pendapatan negara meragukan
  • Masih banyak potensi pendapatan yg jebol. Dulu saat angket mafia pajak mngemuka; disinyalir "kerugian negara" 300T lebih.Msih ingat kan?

  • Sayangnya waktu itu, pemerintah didukung Partai Demokrat menolak pengusutan mafia pajak ini. Mereka gentar. 300 T entah kemana?

  • Masalah besar ini disembunyikan di lipatan persoalan rezim; yang tercium ke permukaan adalah cecunguk2 spt Gayus. Itupun sudah heboh

  • Alasan lain yg didengungkan utk cabut subsidi BBM adalah mayoritas yg menikmati subsidi adalah orang2 kaya. Benarkah?

  • Jika logika ini kita benarkan; ternyata pengguna jalan raya di Jakarta 80% lebih mobil pribadi. Orang kaya juga kan? Nah lho

  • Saat penyelamatan bank century, yg "disubsidi" orang kaya juga bukan? nggak salah niy?

  • Jadi, jk subsidi dicabut krn alasan penimatnya org kaya; mk bisakah kita hentikan pembangunan jalan di Jkt, krn yg nikmati jg org kaya?

  • Tentu anda komplain jika pembangunan jalan dihentikan to? Krn itu instrumen utama yg menggerakkan ekonomi kita

  • Bukankah BBM juga begitu? Menjadi komponen utama dlm biaya produksi kita dan berpengaruh kuat pd inflasi?

  • Inflasi ini tdk akan memukul orang2 kaya; tp akan memukul kami, orang2 yg lemah aksesnya thd alat2 produksi

  • Tarif angkutan naik, harga2 akan naik. Sudahkah anda hitung kenaikan harga itu?

  • Tdk ada jaminan buat kami, naiknya BBM akan menaikkan pendapatan kami. Yg kami dengar, kami cuma mau dikasi uang BLT

  • Kami menerima uang BLT, agar kami nggak protes dengan kenaikan BBM. Tp yg pasti; nilai uang yg kami dapatkan melemah

  • Kami terus menerima BLT anda, Anda membuat kami begitu tergantung; kami menjadi masyarakat yg lemah

  • Tuan, anda jg mensinyalir bengkaknya subsidi jg krn naiknya konsumsi BBM. Bukankah ini dosa anda juga; krn lemah dlm politik trnsportasi

  • Kemacetan di jalan raya; rasio kepemilikn kndaraan pribadi yg mmbludak; itu kan nyedot subsidi juga. Mana transportasi publik yg nyaman?

  • Jadi sekarang akibat keteledoran tuan dalam politik transportasi ingin dibebankan kepada kami, rakyat kecil yg tidak mampu ini?

  • Jika premis tuan, meningkatnya konsumsi BBM di Indonesia. Maka konversi dong ke gas atau batu bara. Bukan dgn cabut subsidi

  • Jk kebijakan konversi anda bagus; maka pengaruh BBM pd inflasi akan bisa kita redam.

  • Tapi boro-boro konversi ke gas. Anda jual murah gas kita ke China, kata Kurtubi gas Tangguh kita lelang 3,35 dolar per mmbtu

  • Sementara lapangan badak yg kita suplai ke jepang jualnya sudah 18 dolar per mmbtu

  • Dgn naiknya harga minyak dunia, knp bukan jadi kesempatan utk "perbaiki" harga komoditas energi kita? Knp cuma harga gula pasir yg naik?

  • Jadi jika pemerintah proaktif dalam konversi BBM; maka inflasi akibat produk ini relatif lebih terkendali

  • Sayangnya, pasca JK; kebijakan konversi ini kurang mengemuka. SBY takut bertaruh dengan citranya. Ada yg mafia yg nikmati impor migas

  • Atau jika pemerintah aktif dalam renegosiasi tangguh; akan ada potensi kenaikan pendapatan sebesar 30 Trilyun. Luar biasa bukan?

  • Asumsi lain; ada 30 an lebih perusahaan asing yg bermain di migas. Exxon saja membukukan keuntungan ratusan trilyun. Gila to

  • Bayangkan jika keuntungan itu diperoleh oleh negara atau perusahaan lokal. Bayangkanlah nilai manfaatnya buat Indonesia

  • Sayang sekali pemerintah kita pro asing, miskin terobosan. Fokus pd makro ekonomi, mirip org yg senang berbedak

  • Perlu juga dicatat; walaupun sektor energi kita dikelola tdk profesional. Penghasilan sektor migas kita selalu lebih besar dari subsidi

  • Jgn juga bandingkan harga minyak kita dgn Singapura; emangnya perkapita kita berapa sih?

  • Lagian sumber daya alam kita kaya; logikanya harga pasti murah di tingkat produsen

  • Banyak cara utk menutupi defisit APBN. Kalopun mentok, krn kita punya rezim pemalas. Jgn berharap trlalu banyak.

  • Solusi parsial tanpa mengurai jaringan kepentingan di sektor energi hanya akan lahirkan dosa2 politik baru

  • Cukup sekian n trims



  • *posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
    Baca juga :