Si tukang fitnah ditangkap Den$uz

Si tukang fitnah ditangkap Den$uz 

Jadi dulu saat masih ngontrak di Jakarta dan saya ada beberapa mengisi kajian bahasa Arab, Tahsin, kitab fiqh di beberapa masjid. 

Qoddarullah ada mengisi di salah satu masjid yg kebetulan jama'ah masjid tsb heterogen (ada salafi, ikhwani, haroki isiser, dll). 

Rupanya DKM masjid tsb membolehkan semua afiliasi mengambil andil untuk mengundang ustadz masing-masing mengsi kajian di masjid tsb. 

Singkat cerita, ada beberapa jamaah masjid yg pro isiser suka ngejek, bahkan ngatain lewat pesan SMS (belum ada whatsapp waktu itu) dengan laqob/sebutan irja', murjiah dsb hanya gegara saya suka bilang kita harus bersyukur karena Saudi Arabia banyak membantu para pelajar di LIPIA. Dan saya tidak pernah ngatain/membalas mereka khowarij atau laqob buruk. 

Entah apa yang merasuki mereka, saya di SMS secara bersamaan oleh 3 orang neror siang malam, diajak duel, dikatain murjiah hanya gegara saya kuliah di LIPIA yg dibiayai Saudi.

Saya telpon waktu itu, ajak tantangan mereka mau dimana ajak duel, wah kata2 kasar ledekan mereka luarbiasa. 

Sampai saya bersumpah waktu itu:
Semoga Allah balas kezholiman kalian! Neror saya siang malam, ngancam, dll. 

Sebulan kemudian, pas saya liburan di rumah ibu bersama istri dan anak (masih punya 1 anak) sepulang dari mengisi kajian istri kasih tahu "Bi, itu si anu ketangkap Densus 88". 

Lihat dimana? Itu di berita anteVE. 

Seketika itu jadi ingat kelakuan mereka luarbiasa jahatnya,. Begitulah cara Allah menghisab dan memperlakukan mereka di dunia. Semoga mereka bisa bertaubat... 

Beberapa tahun kemudian mereka sudah bebas dan ketemu di masjid deket rumah mereka, diantara mereka minta maaf. 

Alhamdulillah diantara mereka sudah rujuk, tidak neko2 lagi dan suka dengerin kajian asatidzah salafi seperti ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah dll.

(Aboe Faris As Sundawie)


Baca juga :