[PORTAL-ISLAM.ID] GAZA - Informasi terbaru, channel Israel menyiarkan berita dari pihak militer Israel bahwa Israel menghentikan operasi militer di Gaza dan akan memulai negosiasi pembebasan tawanan.
Ini artinya Israel akan berpindah ke operasi militer fase ketiga sebagaimana yang mereka sebut. Yaitu operasi militer kecil terfokus, di wilayah terbatas dalam waktu yang juga terbatas, kemudian menarik mundur pasukan.
"Secara umum, dikatakan bahwa target perang telah selesai dan tidak mungkin menambahi capaiannya.
Termasuk tema pembebasan tawanan, mereka sudah tidak sanggup membebaskannya dengan cara militer dan akan menggunakan cara politik.
Itu juga artinya bahwa keberadaan di Gaza merugikan militer Israel dari sisi peralatan, persenjataan dan pasukan," jelas Brigjen Hatim Falahi di chanel Aljazeera (17/8/2024).
Berita ini memastikan bahwa militer Israel sebagai salah satu yang terkuat di dunia tidak berdaya hanya sekadar menyelesaikan wilayah sekecil Gaza.
Dan memastikan bahwa kekuatan dan strategi militer para pejuang Gaza sungguh mengagumkan.
*luas Gaza itu 365 km2, setengah luas Jakarta 661 km2.
Setelah semua ini, para pejuang Gaza sebagai kekuatan tak terkalahkan akan memaksakan syarat mereka untuk pembebasan tawanan.
Lebih menarik lagi, Hamas baru saja menunjuk kepala biro politiknya pasca syahidnya Ismail Haniyya adalah Yahya Sinwar yang merupakan komando tertinggi di lapangan jihad. Yahya Sinwar yang sudah jauh jauh jari menyampaikan bahwa salah satu syaratnya adalah pembersihan semua penjara Israel dari tawanan Palestina.
Yahya Sinwar telah membuat Israel mundur tanpa hasil di medan pertempuran dan sekarang dia akan memaksa Israel tertunduk malu dan hina di meja perundingan.
Yahya Sinwar akan membuktikan kalimatnya di salah satu orasinya,
"KITA AKAN BUAT NETANYAHU MENGUTUK HARI SAAT DIA DILAHIRKAN OLEH IBUNYA."
Menarik untuk ditunggu!
(Ustadz Budi Ashari)