Tuhan menciptakan alam semesta dari nol, dari ketiadaan. Dia ciptakan satu persatu, Dia susun dan atur sedemikian rupa hingga sempurna, detil, konsisten, dan teratur.
"Keteraturan" itu kemudian diamati oleh manusia secara turun temurun, dicatat, diteliti, diukur, dihitung, hingga ditemukan "rumus-rumus fisika" yang begitu kompleks. Kumpulan rumus rumus hasil penelitian itu diberi nama "Hukum Fisika".
Lalu pada saat tertentu, Tuhan menciptakan suatu fenomena atau kejadian di luar rutinitas, berbeda dengan irama yang selama ini Dia ciptakan, guna membuktikan kepada manusia bahwa Fulan dan Fulan adalah Rasul utusannya. Dia ciptakan onta dari batu, dia ciptakan ular dari tongkat, dia ciptakan api bersuhu dingin, dan lain sebagainya, sehingga manusia yang menyaksikannya yakin orang-orang yang terlibat adalah benar-benar orang utusan Tuhan.
Kini, setelah kejadian kejadian mujizat itu berlalu dan hanya menyisakan kisah sejarah, sedangakan rumus-rumus fisika kembali berjalan sebagaimana biasa, muncullah manusia-manusia atheis yang menolak kebenaran para Rasul bahkan mengingkari adanya Tuhan, sebab menurut mereka bertentangan dengan "Hukum Fisika".
Hukum Fisika itu tidak ada (dalam arti tidak mengikat). Ia hanyalah rekaman keteraturan seluruh unsur alam semesta ciptaan Tuhan, yang kemudian dari kejadian yang berulang ditemukan pola dan rumus uniknya. Sangat tidak mustahil di event tertentu Tuhan mengubah polanya.
Mukjizat itu ada, karamah juga ada, namun siapa Anda menginginkan Tuhan mengistimewakan Anda hingga harus mengubah pola alam semesta? Pingin kaya tanpa usaha, pintar tanpa rajin baca, dan masuk surga tanpa berjuang?
Senin, 24 Juni 2024
(Najih Ibn Abdil Hameed)