Istri beli buku berjudul "Rasulullaah ﷺ suami teladan". Dia baca mulai halaman sampul hingga daftar pustaka. Setiap huruf, paragraf, setiap lembar, ia cermati sambil sesekali ia lirik suaminya. "Paaak... ini lho paak, suami itu seharusnya seperti Rasulullaah ﷺ. Ini saya bacakan ya. Dari Abu Hurairah, Rasululullah ﷺ .... Gitu lho paak".
Besoknya, suami beli buku. "Kiat menjadi istri shalihah, dari kisah Fatimah binti Rasulillaah".
Gara gara baca buku, keluarga kecil ini jadi pintar: pintar ngritik pasangannya. Gara gara baca buku, suami istri jadi saling kecewa, saling tidak puas, dan rasa cinta semakin berkurang.
Mbak yuuuu, siapa juga pria di muka bumi ini yang bisa sebaik Rasulullaah ﷺ. Kamu keliling planet manapun tidak akan menemukan suami seperti Beliau. Trus suamimu kau paksa jadi nabi?
Coba, seandaianya suami istri ini mau tukeran buku. Iya, tukeran buku. Suami baca teladan Rasulullah ﷺ, istri baca tentang kisah Fatimah. Setiap lembar, setiap hari, mereka akan berupaya memiripkan dirinya dengan Sang Teladan. Semakin hari semakin baik akhlaknya kepada pasangan, semakin cinta dan sayang.
Setiap membaca kemuliaan akhlak Rasulullah ﷺ yang masih jauh dari keadaan dirinya, ia minta maaf kepada istrinya. Begitu pula istri, karena sadar diri atas sulitnya menjadi seperti wanita wanita surga. Mereka berdua akan sering meminta maaf kepada pasangannya, saling memaklumi, dan semakin cinta.
Tukar bukumu
Tukar dalilmu
Guru membaca Ihya Ulumiddin tentang ancaman bagi ulama yang mencari harta dunia dengan ilmu. Santri membaca Taklimul Mutaallim tentang adab murid kepada guru. Wali santri dan ketua yayasan membaca dalil hak hak guru :
لقد حق أن يهدى إليه كرامة لتعليم حرف واحد ألف درهم
"Sungguh berhak, seorang guru diberikan hadiah karena kemuliaanya, setiap mengajarkan satu huruf, diberikan hadiah seribu dirham."
Guru ikhlas, santri takdhim, wali santri melalui yayasan membayar gaji yang layak bagi guru.
Sayang sekali, saat ini, banyak yayasan dan wali santri memakai dalil "guru harus ikhlas". Murid memakai dalil "hak murid yang harus dipenuhi seorang guru", sedangkan guru menggunakan dalil "satu huruf yang ku ajarkan, layak digaji seribu dinar.
Gus minta dicium tangan, santri menuntut fasilitas pesantren sempurna, ustadz koar koar di medsos slip gaji 200 ribu.
Dalil yang tertukar menjadikan "tukaran".
Ponpes Darul Istiqomah, 28 Juli 2025
(Najih Ibn Abdil Hameed)