Siapa Pemuda Palestina ini? Dan mengapa dia dianggap sebagai pencetus "Jarak Nol" perlawanan terhadap Israel?

Siapa pemuda Palestina ini? Dan mengapa dia dianggap sebagai pencetus "Jarak Nol" melawan Israel?

Dia adalah Imad Aqel.

Imad Aqel mengawali jalur perlawanannya semasa duduk di bangku SMA dengan mengikuti Intifada Palestina Pertama pada tahun 1987 (Intifada Batu yang bertepatan dengan peluncuran Hamas pada 14 Desember 1987).

Dia menulis slogan-slogan anti-penjajahan di dinding-dinding, berpartisipasi dalam aksi demo dan mendorong pemuda lainnya untuk bergabung dan menghadapi pemukim ilegal Israel dan kejahatan mereka.

Pasukan Israel menangkapnya pada tanggal 23 September 1988, dan dia diadili karena berafiliasi dengan Hamas dan berpartisipasi dalam Intifada. 

Setelah dibebaskan dari penjara pada bulan Maret 1990, Imad bergabung dengan Brigade Al-Qassam dan terpilih pada awal tahun 1991 sebagai petugas penghubung untuk “Kelompok Martir.”

Kelompok Martir yang dipimpin oleh Imad berhasil melakukan operasi militer terhadap patroli Israel secara tatap muka pada jarak Point-Zero (jarak nol), menargetkan kolaborator dengan pasukan tersebut dan menyita senjata mereka untuk digunakan dalam operasi.

Namun, pasukan Israel mengidentifikasi anggota kelompok tersebut setelah menangkap dua dari mereka yang mencoba melintasi perbatasan ke Mesir dekat Rafah pada tanggal 26 Desember 1991, dan menyiksa mereka. Imad kemudian menjadi sasaran utama intelijen Israel dan unit khususnya.

***
Imad menguasai seni penyamaran dan berhasil berpindah dari penyeberangan Erez dari Jalur Gaza ke Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 22 Mei 1992. Dia tinggal di Yerusalem, di mana anggota kelompoknya mengikutinya, dan dia membentuk kelompok Brigade Al-Qassam di Tepi Barat.

Dia mengumumkan kehadiran mereka pada bulan Oktober 1992 dengan operasi terhadap kendaraan militer di Hebron, yang melukai seorang perwira dan tiga tentara Israel. Empat hari kemudian, operasi lain menargetkan Garda militer Israel di dekat Masjid Ibrahimi, menewaskan seorang tentara dan melukai serius lainnya.

Imad kembali ke Jalur Gaza pada 13 November 1992, meskipun cengkeraman pasukan pendudukan Israel meningkat di kota-kota dan kamp-kamp sebagai tanggapan atas meningkatnya operasi brigade tersebut.

Kegagalan berbagai upaya yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan ini, dengan semua lembaga mereka, untuk mencapai Imad, mendorong Perdana Menteri Israel saat itu Yitzhak Rabin untuk menghubungi keluarganya dan melakukan tawar-menawar dengan mereka, menawarkan kepada mereka pilihan agar putra mereka berangkat ke Mesir atau Yordania dengan janji untuk kembali setelah tiga tahun tanpa pengadilan.

Imad menjawab, “Rabin tidak bisa menghentikan seorang pemuda yang telah memutuskan untuk mati.”
Di antara operasinya yang berjumlah lebih dari 40 melawan pasukan Israel:

- 12 September 1993: Imad Aqel dan pejuang lainnya menyergap sebuah jip Israel di lingkungan Al-Zaytoun dekat Masjid Mus'ab bin Umair. Mereka menembak dari jarak 2 meter, kemudian Imad melompat ke atas jip dan menembak 3 tentara tersebut, serta merampas 2 pucuk senapan M16.

Ini adalah operasi pertama yang didokumentasikan oleh Brigade Al-Qassam di depan kamera. (setelah mengetahui bahwa tentara Israel tidak mengumumkan kerugian sebenarnya, oleh karena itu Al Qassam mendokumentasikan aksinya untuk dilihat dunia)

- 25 Oktober 1992: Imad Aqel dan Haroun Nasser al-Din menyerang unit penjaga Israel di dekat Masjid Ibrahimi di Hebron, menewaskan satu tentara dan melukai lainnya, dan berhasil mundur dengan selamat.

-7 Desember 1992: Sebuah kelompok yang dipimpin oleh Imad Aqel menyergap patroli Israel di jalan Beit Lahia-Shuja'iya dan menembaki tentara tersebut, mengakibatkan kematian seorang perwira dan dua tentara Israel

-20 Maret 1993: Sebuah kelompok yang dipimpin oleh Imad Aqel dan 2 pejuang lainnya melakukan penyergapan terhadap dua kendaraan militer Israel di dekat Pemakaman Martir di timur Jabalia, yang mengakibatkan kematian 3 tentara dan melukai 4 lainnya.

***

Setelah lebih dari dua tahun dikejar oleh pasukan Israel, berkali-kali lolos dari genggaman dan pos pemeriksaan, Imad dan beberapa rekannya dikepung oleh 60 kendaraan lapis baja pada Rabu pagi, 24 November 1993, di sebuah rumah di Lingkungan Shuja'iya di Gaza.

Mereka yang terkepung tidak menyerah dan baku tembak dengan pasukan Israel. Imad dan orang-orang yang bersamanya terbunuh setelah wajahnya terkena peluru anti-armor, sebuah peristiwa yang dianggap Israel sebagai pencapaian penting dan dirayakan.

Foto: Al-Qassam masih menyimpan barang-barang pribadi Imad Aqel.
[VIDEO Imaq Aqel]
Baca juga :