"Pak @aniesbaswedan, Porsi anggaran pendidikan di Indonesia sebesar 20% adalah salah satu yang tertinggi di antara negara ASEAN.
Saya lebih sepakat dengan usulan komisi X DPR RI yaitu anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN juga dialokasikan untuk meringankan 'beban kampus dan mahasiswa'.
Jadi tidak perlu menambah porsi anggaran pendidikan yg sudah ada karena akan berpengaruh ke sektor lainnya jika dilakukan penambahan," kata politikus Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis di akun X @Hasbil_Lbs.
Cuitan politikus Demokrat ini kena tamparan keras dari ekonom senior Prof. Didik J Rachbini.
"20 persen ini benar di UUD, tapi bohong di lapangan. Kemendiknas cuma dapat 97 trilyun atau 3 persen dari APBN. Ditjen Dikti (perguruan tinggi) hanya 9 trilyun atau 0,3 persen," ujar DIDIK J RACHBINI @DJRachbini.
20 persen ini benar di uud, tapi bohong di lapangan. Kemendiknas cuma dapat 97 trilyun atau 3 persen dari apbn. Ditjen dikti hanya 9 trilyun atau 0,3 persen. https://t.co/uEepG6ra92
— DIDIK J RACHBINI (@DJRachbini) May 20, 2024
