Koreksi atas film "Vina" terkait urusan Aqidah "roh orang mati bisa jadi hantu"

Oleh: Ustadz Aly Raihan El-Mishry
 
Jumlah penonton film "Vina" sudah mencapai 2,5 juta.

Tapi di medsos sepi dari artikel koreksi, padahal ini urusan Aqidah.

Kebanyakan orang masih percaya roh orang mati bisa jadi hantu.

Manusia cepat lupa pelajaran dasar di sekolah Ibtidaiyah: Manusia dicipta dari tanah, malaikat dari cahaya dan Jin dari nyala api.

Hantu tidak diciptakan dari roh orang mati. Hantu adalah Jin nakal/jahat yang sering melanggar batasan alam manusia.

Roh manusia termasuk makhluk yang kekal, tidak bisa mati, Hantu bisa mati. Maka Hantu bukan berasal dari Roh manusia, karena Allah tidak mematikan Roh manusia ketika jasadnya mati, melainkan melepaskannya dan memisahkannya dari jasadnya.

Hantu (jin) masih membutuhkan makan, ruh tidak membutuhkan makanan di dunia ini.

Jika ada Jin merasuki seseorang mengaku sebagai Rohnya Vina yang wafat diperkosa Geng kriminal, maka diruqyah dan diusir Jin itu, bukan malah didengar dan dipercaya sebagai Rohnya Vina.

Hantu tidak bisa dihadirkan sebagai saksi di pengadilan, ini juga merusak tata tertib Hukum.

Kebenaran yang diungkap si Jin (pengaku rohnya Vina) adalah secuil fakta yang dipakainya untuk mengelabui orang supaya percaya pada sisa ceritanya.

Bayangkan jika Roh seseorang bisa merasuki tubuh manusia hidup, Fir'aun bisa kembali bangkit merasuki tubuh Mumminya dan jadi Zombie mengklaim kembali kepemilikan Negeri Mesir.

(*)
Baca juga :