Apakah perusahaan travel umrah dan ustadz pembimbing gak tau bahwa di dalam rombongan mereka ada peserta yang pacaran?

° Seperti apa orangtua mereka yang memberikan izin?
° Kemudian, apakah perusahaan travel umrah dan ustadz pembimbing umrahnya juga nggak tau bahwa di dalam rombongan mereka ada peserta yang pacaran?

Sebagus apapun kemasannya, maksiat tetap saja maksiat. Haram tetap saja haram. Dan gak akan bisa kebaikan bersatu dengan kebatilan.

Pacaran tetap saja haram, walaupun dibungkus dengan aktifitas-aktifitas kebaikan. 

Sudah jelas Allah Subhanahu Wata'alla mengatakan dalam surah Surah Al-Baqarah ayat 42.

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ

"Jangan kalian mencampur kebenaran dengan kebatilan. Jangan juga kalian menyembunyikan kebenaran. Padahal kalian menyadarinya.” (Surat Al-Baqarah ayat 42).


Baca juga :