MENGHAPUS KESEDIHAN NABI

Saat Nabi berdakwah kepada masyarakat arab, anak-anak Nabi satu persatu meninggal, sehingga banyak kalangan berkata bahwa Nabi itu manusia 'abtar', yang nasabnya terputus.

Perkataan ini sebenarnya lebih ke sebuah hinaan dan anggapan kesialan.

Seakan-akan mereka ingin berkata:

Jangan ikuti Muhammad, dia seorang yg tidak punya keturunan, tidak diberkati, dan mustahil orang yang tidak diberkati adalah seorang Nabi.

Lalu Allah pun menjawab sumpah serapah mereka dengan ayat:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ

"Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang 'abtar' (terputus dari rahmat Allah)."
(QS. Al-Kausar 108: Ayat 3)

Dan sepanjang hidup Nabi, ia hanya ditemani oleh anak perempuannya yang bernama Fatimah, itu pun akhirnya meninggal 6 bulan pasca Nabi wafat.

Sementara penisbatan "nasab" itu dari laki-laki, maka anak Fatimah akan disandarkan kepada Ali bin Abi Thalib, bukan kepada Fatimah binti Muhammad SAW.

Namun era modern membuka mata kita semua, di mana ternyata kromosom Y yang berasal dari laki-laki rentan mengalami perubahan dalam beberapa generasi selanjutnya, dan hanya kromosom X yang berasal dari ibu saja yang akan senantiasa menjadi identitas keturunan hingga puluhan generasi selanjutnya.

Inilah salah satu bukti Allah menjaga keturunan Nabi Muhammad, karena dengan melahirkan anak perempuan, maka otomatis identitas DNA Nabi senantiasa terjaga hingga hari kiamat.

Wallahu a'lam.

(Dadan Lesmana)

Baca juga :