Jika Gabung Prabowo-Gibran, PKS akan Terhina
Oleh: Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Entah bisikan dan sihir apa yang diikuti Jokowi, sehingga manusia yang satu ini otak dan hatinya selalu diliputi perancangan jahat yang sangat rapih dan senyap, sampai-sampai hampir semua orang yang berada di dekatnya bakal kesirep dan takluk tidak berkutik.
Menyadari masa jabatannya bakal berakhir (sekitar enam bulan lagi), Jokowi yang semula yakin bisa tiga periode, tapi akhirnya kandas di tangan PDIP. Mungkin karena kekhawatiran akan kehilangan pengaruh dan terancam dipenjara, akhirnya satu persatu makar jahatnya dimuntahkan yang secara tidak langung memberi tekanan kepada Prabowo dan menyiapkan Gibran untuk bisa landing sesuai keinginannya.
Ini beberapa langkah Jokowi yang sudah terekspose:
Pertama, soal IKN, dari awal sudah wanti-wanti agar dilanjutkan, karena ini bagian dari “perintah” China bahkan sudah merencanakan pelantikan Presiden-Wakil Presiden di IKN
Kedua, Undang-undang Daerah Khusus Jakarta (DKJ), yang secara jelas akan memindahkan ibukota negara ke IKN
Ketiga, Pembagian wewenang antara Prabowo dan Gibran, di mana Prabowo (dibuang) di IKN, Gibran ditunjuk “menguasai” wilayah Aglomerasi yaitu Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur)
Keempat, Jokowi mau ikut intervensi kabinet dan program Prabowo, mengatur APBN 2025, bahkan ikut nimbrung program makan siang gratis
Kelima, Jokowi melalui Luhut bakal menyerahkan 1 juta hektar digarap petani China, sebuah misi terselubung intervensi China
Jokowi khawatir kalau Prabowo bakal “mbalelo” maka Prabowo dari sekarang sudah diatur-atur Jokowi. Jokowi pasti sudah mencium gelagat “pembangkangan” Prabowo, terutama setelah Prabowo merekrut para menteri dari Partai-partai Koalisi Perubahan.
Hampir dipastikan, Prabowo harus manut jadi boneka China, jika menolak maka nyawa sebagai taruhannya.
Oleh karena itu, Partai-partai Koalisi Perubahan (Nasdem, PKB, dan PKS) yang saat ini begitu bersemangat untuk berkoalisi dengan Prabowo, hampir dipastikan akan jadi “budak-budak” China komunis dalam keadaan terhina.
Ingat, kemenangan Prabowo bukan kemenangan murni, tapi kemenangan hasil by design, dan merampok kemenangan Anies yang diperintah China melalui tangan kotor rezim Jokowi. Sehingga nasib Prabowo sekarang tidak ubahnya seperti nasib Airlangga, Zulkifli Hasan, Fahri Hamzah, dll yang tersandera oleh rezim Jokowi topangan oligarki taipan dan China komunis.
Hanya ada satu cara membebaskan diri dari kungkungan China dan politik sandera Jokowi, yaitu: MAKZULKAN JOKOWI. Dengan dimakzulkannya Jokowi maka rangkaian rantai lingkaran setan bakal terputus.
Jalan paling mudah dan realistis untuk memakzulkan Jokowi adalah dilaksanakannya HAK ANGKET, HAK INTERPELASI, dan dibentuk PANSUS. Tapi rupanya Partai PDIP dan Partai-partai koalisi Perubahan (Nasdem, PKB, dan PKS) masih tertipu oleh keluguan dan permainan (licik) Jokowi. Jokowi memang muka culun tapi jiwanya iblis.
Jika Jokowi tidak segera dilengserkan maka malapetaka yang maha dahsyat akan menimpa negara dan bangsa Indonesia. Saat itu terjadi, penyesalan sudah terlambat.
Jokowi adalah sumber permasalahan bangsa. Rakyat harus berani melengserkannya. Jika tidak, China sudah bersiap membumihanguskan Indonesia. Ada pengamat yang meramalkan, Jokowi melalui Gibran bisa jadi bakal bertindak yang sangat diluar dugaan terhadap Prabowo. Waspadalah!
Jika Hak Angket tetap tidak bisa digulirkan, people power pasti bakal terjadi. Jika itu yang terjadi, bukan saja Jokowi yang tumbang, tapi Prabowo-Gibran bakal gagal dilantik.
Yakinlah, makar Allah pasti bakal menghancurkan makar Jokowi topangan oligarki taipan dan China komunis. Kapan datangnya? Pertolongan Allah selalu datang di saat injury time.
Bersabarlah dan tetap semangat.
Bandung, 20 Syawwal 1445
(Sumber: SuaraNasional)