Memaksakan yang lebih Afdhol, Tapi menjadi Penyebab munculnya Kemudharatan lebih besar

Kemarin malam jadwal saya kultum dan imam shalat Tarawih di Mushalla Amanah, Sukoharjo. Saat jadi imam, saya membaca surat-surat pendek saja. Surat-surat yang sangat familiar di telingga mereka. Hanya muter-muter di situ. Yang paling Panjang cuma surat At-Tiin. Saat kultum, saya benar-benar memanfaatkan waktu sekitar tujuh menit saja sesuai dengan namanya (kuliah tujuh menit). Ini saya lakukan juga di masjid-masjid masyarakat lainnya.

Tujuannya saya, masyarakat tidak keberatan sehingga mereka senang untuk mengikuti kegiatan ibadah di bulan Ramadhan. Yang penting mereka mau ke masjid dulu. Rata-rata, mereka itu pekerja berat, banyak problem hidup, dan banyak orang-orang baru yang sebelum Ramadhan tidak pernah atau jarang ke masjid. Bisa dibayangkan jika diberi surat-surat panjang atau durasi kultumnya dua puluh menit, bisa bubar dan akhirnya mereka kapok ke masjid.

Saya mengamalkan hadis nabi untuk memudahkan dan tidak memperberat masyarakat. Nabi saw juga pernah memarahi sahabat Mu’adz yang mengimami dengan bacaan yang terlalu panjang. Jadi, jangan memaksakan sesuatu yang lebih afdhal tapi akan menjadi penyebab menculnya kemudharatan yang lebih besar dimana masyarakat menjauh dari kebaikan yang lebih banyak.

Wassalam.

(Abdullah Al-Jirani)


Baca juga :