INILAH OSPEK KAMI DI UNIVERSITAS ISLAM MADINAH, KOTA MADINAH
Sulit untuk tidak membandingkan ospek di Madinah dengan di Tanah air.
Di Madinah, mahasiswa baru (maba) datang langsung diberi :
Dari Kampus:
- voucer makan 3 bulan
- duit pinjeman 300 riyal (sebelum uang saku bulanan turun)
- lalu dapat duit ganti pengurusan paspor dan berkas lain 1800 riyal
- dapat duit belanja kitab 840 riyal
Dari Kating (Kakak tingkat):
- Paket wisata keliling Madinah
- Menemani maba tes pemilihan jurusan
- paket umroh gratis dengan hotel berbintang
- Wisata berkeliling kota Mekkah
- Menyewa villa untuk bersantai sambil saling memperkenalkan diri, bermain futsal, berenang, dan pembagian kitab.
Kating (kakak tingkat) dari awal kedatangan maba (mahasiswa baru) berperan aktif memberikan kenyamanan kepada juniornya. Dari mencarikan dana untuk semua program, mereka bergantian bolos kelas untuk menemani maba tes pemilihan jurusan (dan ini sulit bagi mereka namun tulus mereka lakukan), membimbing manasik umroh, menemani maba umroh per kelompok, menyediakan tempat untuk maba berkenalan dan beramah tamah.
Dan ini tradisi turun temurun, karena ada perasaan terbantu oleh generasi sebelumnya, maka mahasiswa akan berusaha memberikan bantuan ke generasi setelahnya.
Ini budaya yang baik. Memang ini kesannya membanggakan sebuah kampus nun jauh disana, tapi budaya yang baik bukankan lebih berhak untuk kita ikuti??
Bukankah sudah saatnya kekerasan fisik maupun verbal ditiadakan dalam dunia pendidikan Indonesia??
(Penyusun: Akhuna ustadz Muhammad Akhyar Hadi)
*Foto: Diambil dari salah satu postingan PPMI Madinah