DIALOG DENGAN HIJABER MURTAD, MENGAJAK KEMBALI KE ISLAM, AKHIRNYA.....

WANITA itu duduk dikelilingi oleh saudara-saudaranya sambil menundukkan kepalanya. Jari-jarinya memainkan bekas sobekan tissue di lantai. Dulu dia berhijab.

Orang-orang di sekelilingnya menatapnya tajam, terlihat ada kebencian padanya. 

Yang hadir di pertemuan itu adalah beberapa orang dari keluarga dan kerabat dekatnya, ibunya dan juga saya sendiri. 

Wanita itu baru saja pulang dari luar daerah setelah bekerja sekian tahun lamanya. Dia bekerja di suatu daerah yang mayoritas penduduknya Nasrani, bahkan rentan dengan pemurtadan disana. 

Salah seorang saudaranya berkata kepadanya, "Saya mendapat isu bahwa kamu mau pindah agama, benar? Saya sudah tau semuanya, sudah baca percakapan kamu di hp seseorang."

Wanita itu diam tidak menjawab. Saudaranya berkata lagi, "Jujur saja! Percuma ditutup-tutupi, suatu saat akan ketahuan juga. Ini perkara besar."

Dia masih terdiam. Semua hening menunggu jawaban darinya. Tidak lama kemudian, dengan tenang dia menjawab, "Iya sudah...saya sudah pindah agama."

Mendengar pengakuannya, spontan semuanya kaget dan panik. Suasananya berubah menjadi heboh. Semua marah, geram, sambil mengeluarkan kata-kata kasar dan saling menyalahkan. 

Adapun ibunya yang mendengarkan hanya bisa menangis menyesali. 

Sedangkan wanita itu terlihat tidak menyesali apa yang dikatakannya. Wajahnya tampak tenang, tidak ada perasaan takut atau gelisah. Sepertinya dia sudah siap dan kuat akan keputusannya untuk pindah agama. 

Saya yang hadir tidak mampu untuk merubah suasana saat itu. Masing-masing terbawa emosinya, termasuk saya. Salah seorang dari kami berkata, "Jika memang seperti ini, maka dia sudah bukan saudara kita lagi! Putus persaudaraan kita untuk selamanya. Dia harus pergi dari sini!"

DIAJAK DIALOG, DAN AKHIRNYA.....

Saya mencoba mencari jalan lain yaitu berdialog dengannya, berharap ada kesempatan baginya untuk bertaubat dan kembali kepada agamanya. 

Saya mengenal wanita itu dari masih kecil, dia hidup sebagai anak yatim yang kurang perhatian dari orangtua dan keluarga. Kasihan jika dia dibiarkan begitu saja diatas kekafiran.

Saya menunggu selama beberapa jam sampai suasana mulai kondusif untuk bisa berdialog dengannya dan menarik hatinya kepada Islam.

Setelah beberapa jam berlalu, wanita itu sudah dalam kondisi rapi dan siap pergi dari rumahnya. Barang-barangnya sudah dimasukkan semua ke dalam koper. Ibunya masih terlihat shock dan belum berhenti menangis. Dan ibunya tidak ingin berpisah darinya, tidak ingin anaknya pergi dari rumah itu.

Saya panggil wanita itu untuk berdialog, dan saya meminta keluarganya juga ikut berkumpul. Berharap kami bisa mengajaknya kembali kepada Islam, menjelaskan keragu-raguannya atau syubhat tentang islam. Saya mencoba berlemah lembut dengannya. 

Dia pun mulai menceritakan apa motif dia pindah agama. 

Benar semua berawal dari syubhat dan doktrin dari para misionaris di tempat kerjanya. Dia juga mengakui sudah mengikuti beberapa ritual peribadatan mereka seperti perjamuan, kebaktian, dan lainnya, dan ini baru berjalan beberapa bulan. 

Berikut dialog kami dengannya. 

(1) Doktrin yang pertama adalah tentang adanya penebusan diri dari Yesus. 

Doktrin ini kami bantahkan. Saya jelaskan betapa bahayanya keyakinan seperti ini, dimana Yesus mampu menyelamatkan semua umatnya, sedangkan dia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri?! Kenapa Tuhan  berkuasa menyelamatkan semua manusia dengan penebusan dosa, sedangkan Dia sendiri tidak mampu menyelamatkan Yesus? Dan untuk apa Yesus diutus mendakwahi umatnya padahal sudah ada penebusan dosa? Jadi untuk apa dakwahnya? Kami kasih beberapa bantahan perihal masalah ini.

(2) Doktrin kedua, wanita itu bertanya perihal pesta seks/pornografi dalam agama Islam, yaitu membolehkan poligami di dunia, sedangkan di surga bisa berpesta seks dengan bidadari. Dia juga menyinggung bahwa Nabi Muhammad memiliki banyak istri, ini perbuat tercela bagi mereka. 

Saya jelaskan bahwa itu hanyalah tuduhan2 tanpa ada bukti yang kuat. Mengenai pesta seks dengan bidadari di surga, ada banyak penyebutan kata bidadari dalam Bible, menunjukkan mereka juga beriman adanya bidadari sebagai pelayan2 di surga. Lantas jika mereka mengimani adanya bidadari, kenapa mereka melecehkan Islam? Sedangkan kejahatan seks terbesar di dunia sepanjang sejarah ada pada orang2 mereka dan pada negeri2 mereka. Istilah 'pesta seks' itu punya konotasi yang negatif. Dalam Islam tidak boleh memakai istilah2 yang berkonotasi negatif, karena semua ajaran Islam adalah kebaikan. Berbeda dengan ajaran Nasrani yang banyak memakai istilah2 yang berkonotasi negatif. Bahkan di dalam kitabnya saja banyak ditemukan bahasa2 yang porno dan vulgar.

Saya suruh wanita itu membuka kitab Bible versi online. Saya perlihatkan beberapa ayat di 'Kidung Agung' yang berbau porno dan perzinahan. Begitu juga kami kasih beberapa ayat di 'Yehezkiel' yang isinya mesum dan tidak sopan. Saya memiliki data2 tentang ini yang menjelaskan bahwa dalam kitab Bible terdapat banyak ayat yang pornografi.

Saya katakan kepadanya, "Alhamdulillah kitab kami Alquran adalah satu2nya kitab suci di dunia yang mampu dihafal seluruh isinya oleh umatnya. Bahkan banyak anak2 kecil kaum muslimin yang mampu menghafal seluruh isinya sebelum usia baligh. Ada 30 juz dalam Alquran atau sekitar 600 halaman, mampu dihafal tanpa ada kesalahan atau perubahan huruf dan kata sepanjang zaman. Kami sangat bangga jika anak2 kami menghafal surah2 dalam Alquran. Namun bagaimana jika hal itu terjadi di agama kalian? Apakah kalian mampu menghafal Bibel secara keseluruhan tanpa ada kesalahan huruf, kata dan kalimat? Bahkan dari kalangan pastur maupun pendetanya saja tidak mampu. Bagaimana halnya jika ada dari anak2 kecil kalian yang menghafal ayat2 di Kidung Agung yang isinya mesum atau porno? Akan sangat memalukan nantinya ada anak kecil memiliki hafalan kalimat2 porno. Mungkin kalian akan berharap semoga ayat2 tersebut tidak dibaca dan dihafal oleh anak2 kalian."

Wanita itu membaca satu per satu ayat2 porno dalam Bible yang saya kasih. Sepertinya ini pertama kali dia menemukan ada ayat2 porno dan mesum di dalam kitab sucinya. Berbeda dengan ayat2 dalam Alquran yang isinya semua kebaikan, bahasanya juga baik dan sopan. Bahkan kalimat 'mencampuri istri' di dalam Alquran menggunakan bahasa yang sopan dan halus yaitu "menyentuh wanita". Jadi bisa dibedakan mana kalimat Tuhan dengan kalimat buatan manusia.

Adapun mengenai Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam memiliki banyak istri, maka itu kekhususan dan keutamaan untuk beliau. Sebelum mengkoreksi Islam, kita lihat sejarah di agama kalian dulu. Di Bible disebutkan dalam 'Raja-raja' bahwa Nabi Sulaiman memiliki 1000 istri, yaitu 700 istri dari kaum bangsawan dan 300 gundik. Begitu juga dalam 'Tawarikh' disebutkan bahwa Nabi Rehabeam memiliki 78 istri. Bagaimana kalian mencela poligami Nabi Muhammad, sedangkan Nabi-nabi kalian juga berpoligami, bahkan jumlahnya jauh lebih banyak? Kalian anggap hal itu biasa dan wajar, tapi terhadap Islam kalian anggap hal itu tercela dan kurang ajar? 

Kalian juga mencela Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sebagai Pedofilia hanya karena menikahi Aisyah yang masih kecil, hidup serumah setelah Aisyah berusia 9 tahun. Sedangkan dalam referensi kalian di Ensiklopedi Katolik disebutkan bahwa Yoseph yang berumur 89 tahun menikahi Maria si perawan suci di usia 12 tahun, di usia kelahiran Isa! Apakah kalian mau menyebutnya sebagai Pedofil juga? Bahkan di Bible juga disebutkan bahwa Nabi Luth berzina dengan anak perempuannya. Ini termasuk pelecehan kepada para Nabi. 

Masih ada beberapa syubhat dan doktrin yang kami bantah. Hingga akhirnya memunculkan keragu-raguan baginya. Dia mulai terlihat gelisah dan tidak mampu membantah argumen2 kami. Hingga akhirnya dia menangis dan  menceritakan kronologis yang dialaminya disana.

Kami katakan kepadanya, "Kami kasih kesempatan dan pilihan untuk kamu. Jika kamu mau bertaubat sekarang, kembali kepada Islam dan mengucapkan kalimat Syahadat, maka kita tetap bersaudara. Apa yang kamu butuhkan, berusaha akan kami bantu semua. Allah akan mengampuni semua kesalahan dan dosa2mu jika kamu bertaubat. Adapun jika kamu tetap murtad, tetap diatas agama Nasrani, maka mulai detik ini kita putus hubungan selamanya, tidak ada persaudaraan lagi, dan kamu harus pergi meninggalkan kami. Kamu harus kasih jawaban sekarang juga sebelum kamu pergi meninggalkan kami."

Wanita itu semakin menangis dan tidak mampu berkata2 lagi. Kami memahami sepertinya ada tekanan di dalam dirinya. Berawal dari kuliah, lalu harus menjalani kontrak kerja sebagai perawat di Sulawesi sekian tahun, hingga akhirnya pulang dalam keadaan pindah agama. Ada pihak2 yang ingin memanfaatkannya. Kami hanya berusaha agar dia bisa kembali kepada Islam, membujuknya, mengambil hatinya, dan memberikan penawaran maupun kesempatan untuknya. Semoga saja dia mau menerima tawaran kami ini.

Setelah hatinya mulai tenang, kami kembali membujuknya untuk bertaubat dan kembali kepada Islam. 

Dan dia pun menerima. Kami semua lega dan ikut terharu. 

Dulu dia berhijab, namun saat ini identitas Islamnya telah hilang. Dulu dia melaksanakan shalat, namun itu sudah lama ditinggalkannya. Dan saat ini dia siap untuk kembali kepada Islam. 

Perasaan terharu menyelimuti kami semua, berharap taubatnya benar dari hatinya, berharap dia istiqamah terhadap hidayahnya, berharap dia tidak kembali murtad di suatu saat nanti dikarenakan dia masih harus kembali ke tempat kerjanya untuk menyelesaikan kontraknya dalam beberapa bulan terakhir ini.

Disinilah hal yang membahagiakan kami saat dia kembali mengucapkan kalimat syahadat dan bertaubat. Saya membimbingnya mengucapkan kalimat Syahadat dengan perlahan-lahan. Semua yang hadir mengucapkan takbir kegembiraan. Suasana haru dan bahagia bercampur. Wanita itu tidak mampu menahan tangisnya, begitu juga kami. 

JIMAT SALIB

Setelah wanita itu selesai mengucapkan kalimat Syahadat, tiba-tiba terjadi sesuatu yang aneh...

Mendadak wanita itu muntah-muntah. Terus memuntahkan isi perutnya tidak henti2 seperti terkena gangguan jin. Segera saya meruqyahnya dan muntahnya semakin hebat, bahkan seperti tercekik lehernya tidak mampu bernafas. Saudara2nya memeganginya dan ikut membantunya. Saya masih terus meruqyahnya sampai dia mulai bisa mengontrol dirinya. Sekali-kali masih muntah. Dan akhirnya wanita itu mengambil sesuatu dari tasnya lalu menyerahkannya ke saya. Dia berkata, "Dulu saya pernah berobat disana, lalu dikasih gelang ini."

Saya perhatikan ternyata sebuah gelang terbuat dari tali dan tergantung simbol salib. Saya menduga ini bagian dari sihir, Wallahu a'lam. Gelang ini yang dipakai olehnya selama ini. Saya tanya, "Apakah ada lagi yang semisal itu?" Dia menjawab tidak ada, hanya itu saja. 

Gelang itu saya simpan dan rencana akan saya musnahkan. 

Alhamdulillah setelah kejadian ini, keadaan keluarganya kembali membaik. 

Namun yang sangat disayangkan, wanita itu masih harus kembali ke tempat kerjanya untuk menyelesaikan kontraknya dua bulan lagi. Namun dia berjanji akan menjaga keimanannya Insya Allah. Dan kami juga berharap agar dia istiqamah atas hidayahnya. 

Hikmah dari kisah ini adalah bahwa sesungguhnya hidayah Allah sangat mahal. Sesungguhnya rumah adalah tempat yang aman untuk wanita. Sekiranya seorang wanita diharuskan keluar dari rumahnya, maka carilah tempat yang aman dan terhindar dari fitnah. Pergaulan juga salah satu point utama yang bisa mempengaruhi agama seseorang. Semoga Allah senantiasa memberi istiqamah dan hidayah untuknya dan menjauhkannya dari lingkungan dan pergaulan yang buruk. Mudahkanlah segala urusan2nya hingga dia kembali ke keluarganya diatas keimanan dan Islam.

(Fitria Kurniawan)

*sumber: fb penulis
Baca juga :