Charlie Hebdo Serang Erdogan dengan Karikatur Dalam Kondisi Telanjang

[PORTAL-ISLAM.ID]  Turki pada Rabu (17/5/2023) mengecam kartun di sampul majalah Prancis Charlie Hebdo yang menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyusul pemilihan presiden dan parlemen di negara itu pada 14 Mei 2023.

Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin menyebut majalah itu “picisan”.

Dia mengatakan bahwa majalah itu sekarang “sudah sangat gila”, namun dia yakin serangan itu justru akan membuat rakyat Turki bakal memilih Erdogan di putaran dua Pilpres yang akan berlangsung 28 Mei mendatang.

“Kejahatan terkadang seperti itu, membawa kebaikan. Jangan khawatir Charlie Hebdo. Bangsa kami akan memberikan jawaban terbaik, dengan suara keras, pada 28 Mei,” kata Kalin di Twitter, dikutip dari Al Jazeera (18/5/2023).

Pernyataan Kalin tersebut muncul setelah Charlie Hebdo memasang kartun Erdogan di dalam bak mandi di sampulnya, yang mengacu pada kematian penyanyi populer Claude Francois (Cloclo) pada 1978 akibat tersengat listrik saat berendam.

Direktur Komunikasi Fahrettin Altun juga mengecam majalah tersebut.

“Salah satu pusat provokasi, penghinaan, dan penistaan agama yang paling penting di media dunia, publikasi jelek Charlie Hebdo sekali lagi membuktikan kepada dunia betapa menjijikkannya majalah itu dengan karikatur moral dan tidak manusiawi tentang presiden kita,” kata Altun.

Dia mengatakan kepada majalah itu dan sejenisnya: “Apa pun yang kalian lakukan, kalian tidak bisa mengintimidasi Recep Tayyip Erdogan. Kalian tidak bisa memalingkan kami dari jalan kami.”

Jutaan pemilih mendatangi tempat pemungutan suara pada 14 Mei untuk memilih presiden dan 600 anggota parlemen Turki.

Aliansi Rakyat yang mendukung Erdogan memenangkan mayoritas kursi parlemen, sedangkan pemilihan presiden menuju putaran kedua pada 28 Mei, meski Erdogan memimpin di putaran pertama.

Erdogan dan saingan terdekatnya Kemal Kilicdaroglu –pemimpin oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) dan calon dari koalisi enam partai oposisi Aliansi Bangsa– akan berhadapan di putaran kedua.

Di masa lalu, Charlie Hebdo telah menuai kontroversi dan kecaman dengan mencetak kartun Nabi Muhammad.
Baca juga :