Manuver PPP Duetkan Ganjar-Sandi

Oleh: Erizal

Saat Golkar mewacanakan ide Koalisi Besar saat itu pula PPP mulai ragu. Koalisi Besar jelas tak mudah. Selain itu, posisi PPP yang hanya tersisa 19 kursi, makin terjepit. Masih mending terjepit ketimbang tak lagi dihitung.

Kembalinya Romahurmuziy, mantan Ketum PPP, yang sempat berlabuh di rutan KPK, yang kini menyandang Ketua Majelis Pertimbangan PPP, mulai bergairah. Jam terbang memang tak bisa bohong. Romi membentangkan manuver PPP.

PPP memang tak boleh menunggu sambil lipat tangan di atas meja. PPP harus aktif bergerak memperjuangkan sisa kursinya untuk kembali rebond. Partai legendaris masa Orde Baru ini tak boleh berakhir tragis di Pemilu 2024 mendatang. Sayang saja.

"Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah berakhir," ujar Romi. Artinya, manuver Golkar dengan ide koalisi besar tak lagi mewakili PPP. PPP fokus menarik Sandi agar benar-benar bisa mewakili PPP dan disatukan dengan Ganjar atau Anies.

Manuver ini makin terbuka setelah PDIP resmi menetapkan Ganjar sebagai Capres dari PDIP. PPP bisa langsung merapat sebelum keduluan yang lain. Tapi tetap tak mudah setel. 

Namun daripada menunggu, jelaslah manuver PPP itu lebih baik.

(*)
Baca juga :