Ghost Army
Tiap kali Amerika masuk ke suatu negara, Mereka akan merekrut dan membentuk sebuah pasukan beranggotakan warga lokal.
Pembentukan itu tujuannya selain mengurangi jumlah personil militer Amerika yang terjun ke medan perang (cukup teknologi, Persenjataan, Perwira, dan prajurit seperlunya).
Juga agar mendapat legitimasi (pembenaran) karena "didukung rakyat untuk menggulingkan rezim diktator anti demokrasi".
Ketika menjajah Afghanistan, Strategi serupa dijalankan Amerika. Memanfaatkan perpecahan antar suku dan bangsa Afghanistan, Amerika membentuk ANA (Afghanistan National Army).
20 tahun lamanya ANA berkuasa di Afghanistan. Menjadi anjing penjaga dan pelaksana keinginan penjajah.
Ironisnya, ANA tidak hanya menjadi penjilat, mereka juga sering membuat pusing tuannya.
Aliran dana segar lebih dari 2 triliun dolar selama 20 tahun yang dicairkan Amerika dan sekutunya untuk menaklukkan dan merebut hati masyarakat Afghanistan, turun melalui saran dan arahan ANA serta pemerintah boneka Afghanistan.
Mereka akan menciptakan project-project yang bukan hanya dikorupsi, tapi sejak awal memang fiktif. Maka 20 tahun ANA berkuasa, Afghanistan terus terpuruk dalam berbagai problem. Baik kemiskinan. Birokrasi yang korup. Narkoba merajalela. Hingga tidak adanya keadilan dan keamanan.
Negeri itu dipenuhi para penculik yang menyandera korbannya demi tebusan.
Para kriminal beraksi pagi siang malam tanpa ada tindakan tegas dari aparat dan pemerintah.
Ladang-ladang opium yang targetnya ekspor internasional, Berserakan di seantero negeri, Dengan para pecandu memenuhi sudut-sudut kota dan desa.
Penyiksaan dan pembantaian terus dilakukan pemerintah atas nama perang melawan pemberontak. Tak jarang korbannya hanya warga sipil biasa yang difitnah sebab sentimen/masalah pribadi.
Sistem keadilan tumpul. Sehingga nyaris tidak mungkin orang miskin bisa menang berperkara. Mereka istilahkan "Hilang ayam hilang sapi".
Para aktivis dadakan berjudul "aktifis pendidikan/Hak2 asasi manusia Kemanusiaan/Dan beragam judul lainnya" yang tidak lebih sebagai pemakan uang dan pencari keuntungan dari dolar Amerika dengan cara memeras bangsanya sendiri.
Dan lain sebagainya. Yang intinya pemerintah boneka Afghanistan dan militer serta para pendukungnya tak lebih dari sekelompok manusia-manusia korup pengkhianat dengan watak culas dan jahat.
Amerika sendiri mengakui hal itu.
Sebuah dokumen intelejen menyebutkan tentang "Ghost Army". Tentara hantu. Dinamakan demikian bukan karena kehebatannya, tapi sebab memang betul-betul hantu alias fiktif.
Ghost Army ini secara rutin dilaporkan keberadaan dan keperluan pendanaannya pada militer Amerika. Jumlahnya berkisar sekira 280.000 prajurit. Dan selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Amerika berupa uang dan persenjataan.
Tapi ketika supervisor militer Amerika turun ke lapangan mengecek atau melatih kemampuan tempur Ghost Army ini, hasilnya selalu nihil.
Yang bisa diidentifikasi atau hadir di barak hanya beberapa puluh maksimal seratusan orang saja. Itupun mayoritasnya bukan prajurit beneran tapi aktor-aktor bayaran!
"Sisanya sedang berada di medan perang tuan. Taliban tadi malam menyerang desa anu", demikian alasan para komandan yang korup.
Aksi curang tersebut berjalan lama dan diketahui militer Amerika. Tapi sebagai sesama manusia licik, semua diselesaikan dengan salam tempel.
Maka tak heran ketika sebelum minggat sepenuhnya Amerika menarik diri dari propinsi-propinsi Afghanistan, Struktur pemerintah boneka dan militernya rontok bagai rumah triplek dihantam badai.
Tak lama kemudian Taliban tiba di depan pintu ibukota Kabul menjelang deadline yang disepakati pada Perjanjian Doha, Puluhan ribu ANA yang berkumpul di Kabul dengan seluruh persenjataan mereka bukannya mempertahankan diri, malah ikut tunggang langgang terkaing-kaing cari selamat dalam tragedi yang fenomenal itu:
Ribuan orang merangsek bandara dan berusaha mencegat pesawat pengangkut personil militer Amerika. Beberapa puluh lainnya berhasil naik ke atas sayap pesawat yang sedang tinggal landas.
Tapi Amerika tidak peduli. Maka ketika pesawat mencapai ketinggian beberapa ratus meter, Mereka berjatuhan seperti nyamuk-nyamuk disemprot pestisida. Mati seketika menghantam tanah dari ketinggian puluhan/ratusan meter!.
Mereka yang seizin Allah berhasil selamat sampai ke negara pelarian malah diperlakukan tydack ramah (bintang 1) oleh mantan majikannya itu.
Para pelarian ditempatkan pada komplek2 apartemen yang dijaga ketat seperti penjara. Kehidupan pengkhianat2 itu bergantung pada ransum bulanan yang diberikan secara ketat dan disiplin.
Tidak bebas bekerja. Dipandang menjijikkan oleh warga lokal di negara pelarian. Dan dianggap sebagai biang masalah meningkatnya kriminalitas. Anjing2 peliharaan Amerika itu harus merasakan hidup sebagai warga buangan di negara2 yang dulunya rela mereka bela mati2an, Bahkan sampai mengkhianati perjuangan bangsa sendiri.
Sebagian besar mereka disibukkan problem pribadinya sendiri hingga tidak sempat lagi memikirkan negeri yang ia khianati. Tapi segelintir anjing lainnya masih sempat dan terus menggongong dari negara2 pelarian.
Tapi apa artinya tulisan di media sosial bila berada di negara nan jauh di mata, Secara fisik serta politik telah dikalahkan, Dan tuannya pun tidak lagi peduli? Segala tulisan di medsos itu sekedar upaya terus menjilat untuk mencari makan.
Meski demikian, Ternyata tidak semua ANA merupakan prajurit korup. Sedikit diantara mereka memang menyimpan kebencian idiologis dan sejarah konflik dengan Taliban. Sehingga tak masalah tuannya balik kanan ke Amerika sana. Mereka terus melanjutkan perlawanan hingga titik darah penghabisan.
Diantara orang-orang yang benci hingga ke ubun2 pada Taliban ini ada satu pemuda yang fenomenal.
InsyaAllah kita lanjut pada postingan berikut....
(Fathi Nasrullah)