PERTEMUAN "DUA DALANG"

BY Azwar Siregar

Semua menunggu. Termasuk saya. Makanya sekalipun sedang sibuk mengurus Bisnis, saya tetap "kepo" menunggu hasil pertemuan "Dua Dalang" ini.

Kalau saja kemarin Bu Mega ikut ke Hambalang, jelas sudah, tiga Dalang Utama akan bertemu. Dan dibalik senyum atau tawa ketiganyalah nasib Indonesia berada.

Harus di akui, dengan sistem Politik kita yang sekarang, Pak Prabowo, Bu Mega, dan Surya Palohlah, ditambah Pak Jokowi adalah "Dalang" sesungguhnya Penentu Capres 2024.

Semuanya adalah Ketua dan "pemilik" Parpol yang berkuasa. Sekaligus memiliki Dana. Artinya secara Politik kuat dan finansial juga mendukung.

Saya memasukkan Pak Jokowi, karena sekalipun dia bukan Ketua Partai, tapi KIB yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP secara de facto ada digenggamannya. Ketiga Partai tersebut manut dan tunduk kepada keinginan Pak Jokowi.

Seperti kata Zulhas, PAN mendukung Paslon Ganjar dan Erick, namun semua keputusan ada ditangan Panglima Tertinggi (Pak Jokowi). Dia mengibaratkan dirinya cuma Panglima Perang yang ikut dan manut kepada perintah Panglima Tertinggi (Jokowi)

Tentu saja masih ada Gus Imin dari PKB. SBY dari Demokrat. Kalau yang lain tidak terlalu signifikan perannya.

Nama-nama ini menurut saya adalah "Penguasa Politik" Indonesia yang real sekarang ini. Selainnya maaf saja, ya cuma Boneka. Mau Ganjar, Anies, Sandiaga Uno, Erick Thohir atau Capres/Cawapres yang ramai dipemberitaan.

Makanya rasa hormat dan terima kasih selalu saya sampaikan kepada Pak Prabowo dan Gus Imin. Paling tidak, mereka berdua menunjukkan rasa hormat kepada bangsa ini. Turun langsung ke Gelanggang. Mengajukan diri jadi Capres maupun Cawapres. Ngga main Boneka- bonekaan.

Saya sendiri kalau saja punya atau jadi Ketua Partai akan mengajukan diri jadi Capres atau minimal Cawapres.

Jadi agak mengherankan dan bisa dikatakan mencurigakan kalau ada Ketua-ketua Partai yang tidak berani maju. Kalau misalnya sadar diri tidak memiliki kemampuan, ya sekalian mundur dari Ketua Partai.

Menurut saya cuma "bullshit" , kalau ada Ketua Partai yang tidak ingin jadi Presiden. Semua orang pasti mau jadi Presiden.

Jadi kalaupun ada Ketua Parpol yang tidak berani maju, paling karena sudah tahu tidak akan laku. Makanya memajukan Kadernya yang dianggap populer atau malah orang luar yang popularitasnya lagi naik daun.

Jadi kalau si Kader atau orang luar yang dimajukan kalah, ya tidak ada masalah. Syukur-syukur menang. Bisa punya Boneka, atau Petugas Partai, atau apapun sebutannya.

Sekali lagi saya menaruh rasa hormat kepada para Dalang yang berani turun ke Gelanggang. Ngga main Boneka-bonekaan. Ngga main Petugas-petugas Partaian.

Saya sih sebenarnya berharap kalau Pertemuan antara Pak Prabowo dan Pak Surya Paloh kemarin menghasilkan Keputusan yang mengejutkan perpolitkan Indonesia.

Misalnya Pak Surya Paloh memutuskan maju jadi Capres juga. Bersaing dengan Pak Prabowo. Atau jadi Cawapres mendampingi Pak Prabowo. Ikut turun ke Gelanggang. Berlumpur tubuh dan keringat membasahi Bumi. Demi Ibu Pertiwi. Pasti keren....

Lah, dari berita yang saya baca, kesannya Pak Paloh malah sepertinya mau mengajak Pak Prabowo menciptakan Dua Boneka Baru buat memimpin Indonesia. Anies-Sandi.

Ya elah, mosok Cawapres yang diajukan Demokrat sama PKS ngga dilirik Bang?

Syukurlah. Pak Prabowo dengan tegas menyatakan kalau Capres Gerindra adalah dirinya. Pak Prabowo akan tetap turun ke Gelanggang memperbaiki Negeri ini. Dengan tangannya sendiri. Tidak akan main boneka-bonekaan atau Petugas-petugasan.

Pak Prabowo juga dengan tegas menolak Penundaan Pemilu. Konstitusi harus tetap ditegakkan. Tidak ada ruang Kompromi kalau sudah berhubungan dengan kepentingan NKRI!

Tetap sehat dan semangat, Jenderal. Insya Allah, saya tetap setia dan terus bergerak untuk memenangkan anda jadi Presiden Indonesia kedelapan 🙏

(fb)
Baca juga :