BAYANGKAN JIKA WALI SONGO BERDAKWAH DI MASA SEKARANG
1. Berjubah, 2. Bersorban, 3. Memakai Imamah, 4. Berjenggot 5. Merevisi budaya agar sesuai Islam, 6. Menghapusnya jika tak dapat disesuaikan dengan Islam, dan 6. MENDIRIKAN KERAJAAN ISLAM kemudian 7. Jihad melawan kerajaan yang sudah ada pada saat itu yakni MAJAPAHIT.
Apa nggak mendadak dimusuhi oleh kalangan Nusantarais paling NKRI yang hari ini ngakunya dakwahnya paling mengikuti Wali Songo itu. Radikal, Intoleran, Kadrun, dan sederet cacian itu.
SAYA BUKAN ANTI DEMOKRASI, tapi saya tidak suka pada orang yang mendewakan Demokrasi kemudian menjelek-jelekkan Tatanan Hukum Negara Islami. Alasannya melawan HTI, namun narasinya mementahkan sistem pemerintahan Islam secara umum.
Soal tidak setuju dengan HTI silahkan, saya juga tidak setuju dengan cara kerja mereka, tapi JANGAN MEMENTAHKAN HUKUM SYARIAT ISLAM karena itu sama halnya menutup pintu pemberlakuan Syariat di NKRI melalui jalur Konstitusi. Padahal, kitab-kitab fiqih pesantren terang benderang menjelaskan masalah Qodhiyah yang tidak hanya Ijma' namun juga ketetapan Al-Qur'an.
كتاب القضاء أَيْ الْحُكْمُ بَيْنَ النَّاسِ وَالْأَصْلُ فِيهِ قَبْلَ الْإِجْمَاعِ آيَاتٌ كَقَوْلِهِ تَعَالَى: {وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ} 1 وقوله: {فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ}
Tambahan:
Dari sekian wali Hanya Sunan Kalijaga yang mengenakan Blangkon, tapi anehnya hanya itu yang digembor-gemborkan para Nusantarais sebagai simbol wali songo, kemudian melecehkan Jubah, Jenggot dan identitas Islam lainnya. Apa dikira Sunan Kali Jaga rela Identitas Gurunya (Sunan Bonang) diejek-ejek Kadrun?
Kalo tengkar sama Wahabi jangan salah sasaran, KRITISI AQIDAH TAKFIRINYA, AQIDAH MUJASIMNYA, bukan JENGGOTNYA, bukan SORBANNYA, bukan JUBAHNYA bukan pula CADARNYA.
Sungguh aneh, mengaku Madzhab Syafi'i tapi membully Cadar, seolah-olah bab Aurat Fathul Qarib-pun belum paham, udah gitu CERAMAH LAGI..
(M Anwar Rifa'i)