Oleh: T Gusmand
Tukang Insiyur Tituler.. ha ha.. Gara-gara bikin status letkol tituler gw jadi dicurigai tukang insinyur tituler juga. Karena ga pernah pake seragam katanya.
Gw jadi engineer terakhir 15 tahun lalu. Pernah jadi Engineering Mgr, pernah juga jadi Project Mgr. Kalau ibarat pemain bola gw udah lama gantung sepatu, sekarang jadi pelatih, di sales & management.
Jadi kalau di dunia tentara gw punya pengalaman memimpin pasukan tempur di lapangan, bukan hanya punya pasukan ghaib jumlahnya jutaan tapi di dunia maya 😊
Inipun foto pake seragam tahun 2015. Sebenarnya juga ga bisa disebut seragam. Karena tidak dipake tiap hari juga. Hanya kalau perlu ke site dan masuk kelokasi-lokasi berbahaya dan hazardous area dan diwajibkan customer baru dipake.
Yang paling tinggi Alvarez, warga negara Chekoslowakia - Mechanical Expert. Simon, warga negara India - Electrical Expert. Gw sendiri spesialiasasinya Control & Automation. Naah, kalau bikin program otomatisasi Plant, Pabrik sampai sekarang insha Allah gw bisa.
Kalau ada customer punya rencana retrofit atau plant baru biasanya kami diundang untuk bikin pre-study, bikin feasibility study sampai pelaksanaan tender sendiri. Gw akan panggil tim support world wide untuk melakukan site survey, karena kami tidak punya engineer di Indonesia. Banyaknya Expert itu tergantung berapa besar dan kompleks suatu proyek yang akan digarap. Kalau proyeknya besar, bernilai jutaaan dollar, bisa sampai belasan atau puluhan expert yang involve. Tidak jarang melibatkan process expert, piping, civil, mechanical, electrical, I&C dan lain lain.
Survey bisa dilakukan sampai beberapa kali tergantung lagi pada besar dan kompleksitas proyek. Bisa berkali-kali kalau memang dibutukan karena masih banyak data yang kurang. Expert-expert itu bikin report ke gw dan gw akan mengkompile menjadi teknikal dan komersial proposal. Sebelum teknikal dan komersial proposal itu dikirim ke customer, harus dipresentasikan dulu ke Management Asia Pasfik. Disini juga harus dipresent price dan winning strategynya.
Setalah itu baru dikirim kecustomer. Gw harus melakukan PDKT, present dan lobby management dan ga jarang ke level direksi dari customer. Termasuk juga berapa "minyak pelumas" yang harus disediakan kalau proyeknya gol. Ini ga usah dibahas yah. Bisa-bisa gw dipanggil KPK. 😊
Jadi proses proyek mulai dari fase feasibility study, financial funding, proses tender sampai proyek selesai tidak bisa dalam waktu singkat. Ada tahapan proses yang harus dilalui dan tidak boleh ditinggal. Sudah dapat dipastikan kalau ada tahapan yang ditinggal proyeknya akan bermasalah.
Makanya ngeri, kalau proyek IKN bernilai ratusan trilyun sejak mulai direncanakan sampai selesai bisa dikerjakan dalam waktu dan tempo yang tidak masuk akal, sekali lagi gw yakin akan bermasalah..! Memangnya yang design sampai pelaksananya berkualifikasi JIN IFRIT..? Bisa memindahkan istana Ratu Bilqis dalam semalam.?
Mau bukti..?!
Proyek kereta Cepat "Kece Badai", proyek sim salabim yang dikerjakan demi memuaskan syahwat sang paduka raja negri Konoha. Mulai dari pendanaan yang penuh kebohongan, masa konstruksi yang udah berapa tahun molor tidak pernah berhenti dirundung masalah dan kecelakaan.
Ini pasti karena ada tahapan yang yang tidak dikuti (di-bypass). Dan akhirnya mengakibatkan proyek molor, biaya membengkak dan terakhir proposal salah hitung.
Awalnya berharap proyek bisa diselesaikan dalam waktu singkat dan dan biaya yang murah, sekarang malah jadi buntung dan ga tahu kapan selesainya.
Salah hitung proposal dalam jutaan rupiah saja tidak bisa ditolerir apalagi sampai triliyun.
Harusnya suplier diblack list, proyeknya dihentikan dan tidak dibayar dan yang mengapproval proposalnya dipecat tanpa pesangon.
Kok statusnya jadi panjang begini, dari tukang insinyur tituler, sampai bahas Kereta Cepat dan IKN segala. Udahan ya.
Selamat week end, friends.!
25/12/2022
(fb)