[PORTAL-ISLAM.ID] Curahan hati Presiden Joko Widodo di HUT ke-16 Partai Hanura sedang menjadi sorotan.
Jokowi mengaku heran dirinya dan Istana terus disalahkan, termasuk soal gejolak politik Indonesia.
Hal inilah yang disoroti oleh pengamat politik Rocky Gerung.
Saat berdiskusi dengan Hersubeno Arief, Rocky malah dibuat heran dengan Jokowi yang memusingkan pendapat publik.
"Kenapa Jokowi baper terus? Ya diemin aja. Kan tetap terbaca bahwa Jokowi gelisah, artinya tiap hari mantau orang-orang yang nyalahin dia. (Harusnya) nggak usah dipersoalkan itu," jelas Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (22/12/2022).
Rocky menilai saat ini masyarakat hanya sedang mengganggu karena gerah melihat ketidaktegasan Jokowi dalam menghadapi semua isu terkait pemilu.
Sebagai contoh masih ada isu seperti perpanjangan masa jabatan Jokowi.
Di sisi lain, Rocky juga menilai sikap skeptis publik sangat wajar karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) dianggap bertindak selayaknya perpanjangan tangan pemerintah.
Karena itulah Jokowi sampai menegaskan bahwa KPU bersifat independen dan tidak bisa diintervensi oleh pemerintah.
Namun pernyataan ini juga dicibir oleh Rocky yang blak-blakan membongkar bentuk intervensi sang presiden.
"Jokowi mau cari rasa aman dengan menuduh balik kenapa disalahkan dia melulu. Karena dari awal orang nggak lihat keteguhan Jokowi untuk meneruskan proyek Pemilu ini," tutur Rocky.
"Kalau Jokowi teguh hatinya, dari awal dia bilang, 'Saya tidak ingin intervensi pada siapapun'. Jadi kalau dia bilang nggak intervensi, wong dia endorse semua orang kok, itu kan dia intervensi," sambung Rocky.
Filsuf itu menilai kecurigaan publik saat ini adalah buah sikap tidak tegas Jokowi sejak awal.
Apalagi karena Jokowi makin sering memperlihatkan favoritismenya kepada kandidat capres tertentu, misalnya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Jokowi favoritiskan Ganjar, itulah intervensi. Jokowi tiba-tiba ke Prabowo, itu intervensi. (Lalu) ke Airlangga. Jadi semua yang Jokowi lakukan ditiru saja oleh orang," tandasnya.
Menurutnya Jokowi saat ini seolah sedang berusaha mengendalikan masyarakat, atau setidaknya pendukungnya, untuk memiliki pilihan yang sama dengannya.
Menurut Rocky, Jokowi menganakemaskan Ganjar hingga menimbulkan konflik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Padahal saat ini semua kandidat capres belum ada yang mendapatkan tiket maju ke Pemilu 2024.
Kendati PDIP bisa mengajukan calonnya sendiri, tetapi jagoan antara Jokowi dan Megawati berbeda. [suara]