Spanduk "WADAS MELAWAN" di Muktamar Muhammadiyah Dirampas Aparat

KRONOLOGI PERAMPASAN SPANDUK WADAS MELAWAN OLEH APARAT DI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH

*Dari akun twitter Kader Hijau Muhammadiyah (@kaderhijaumu):

Sabtu, 19 November 2022. Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam acara pembukaan muktamar Muhammadiyah ke-48 di stadion Manahan, Solo. 

Jokowi menekankan pentingnya Hamblum Minal Alam atau hubungan baik manusia dengan alam. 

Namun hal itu tidak sesuai dengan tindakan Jokowi yang justru banyak merusak alam di Indonesia melalui proyek-proyek pembangunan selama masa pemerintahannya. Salah satunya Jokowi justru akan merampas dan merusak kelestarian alam Wadas melalui proyek pertambangan batu andesit untuk PSN Bendungan Bener. 

Selepas memberikan sambutannya, Jokowi segera keluar dari stadion Mahanan. Tepat saat Jokowi melongok deretan Warga melalui kaca jendela mobilnya, spanduk bertuliskan Wadas Melawan dibentangkan untuk mengingatkan Jokowi atas sambutannya tentang Hamblum Minal Alam yang sangat kontradiksi dengan perbuatannya yang akan merusak alam Wadas. 

Diantara deretan warga tersebut banyak yang meneriaki Jokowi "Wadas Walawan, Jangan Tambang Bumi Wadas".

Kemudian, seorang aparat datang dan langsung merampas paksa spanduk Wadas Melawan tersebut. 

Banyak warga yang berusaha mengejar aparat tersebut dan menegur bahwa spanduk tersebut bukan miliknya yang bisa seenaknya dirampas.

Melihat peristiwa itu, warga-warga lain yang ada disekitar kejadian turut memprotes aparat tersebut dengan mengatakan "He Pak biarkan sana, jangan dirampas begitu". 

Selama beberapa menit terjadi adu mulut antara aparat dengan orang-orang di tempat kejadian, kemudian aparat melakukan intimidasi dengan mengatakan "Jangan macam-macam".

Setelah spanduk Wadas Melawan dirampas aparat, tak selang berapa lama kemudian lewat mobil Erick Thohir dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang terlibat dalam proyek Bendungan Bener yang akan merusakan alam Wadas.

Dari peristiwa tersebut sangat jelas terlihat tindakan pembungkaman terhadap aspirasi rakyat dan juga intimidasi terhadap rakyat yang bersolidaritas dan rakyat yang memperjuangkan kelestarian dan keutuhan alam Wadas.

Hal tersebut tidak akan membuat perlawanan menciut, justru akan semakin lantang di suarakan. 


[VIDEO]
Baca juga :