Secara Tidak Langsung PSSI 'Akui' JIS Terlalu Moderen Untuk Indonesia, Cocoknya di Tengah Kota Madrid atau London

[PORTAL-ISLAM.ID]  Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyebut Jakarta International Stadium (JIS) yang saat ini berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara, lebih cocok berada di tengah-tengah Kota Madrid atau London. Hal itu tak lepas dari fungsinya yang mewakili kota di negara tersebut.

Nama JIS sendiri menjadi perbincangan setelah PSSI memutuskan untuk tidak menggelar laga Timnas Indonesia di stadion berkapasitas 82 ribu itu.

Rencana awal, JIS dijadwalkan menjadi lokasi kedua laga uji coba Timnas Indonesia Vs Curacao pada 27 September. Sebelum itu, Garuda lebih dulu menjamu Curacao di Gelora Bandung Lautan Apri pada 24 September.

Tapi kini, rencana itu batal lantaran JIS dinilai tidak layak. FIFA sendiri kata Yunus, sejatinya sudah mensupervisor pembangunan JIS. Namun, tidak dengan PSSI.

"Setahu saya dengan PSSI tidak pernah (ada komunikasi). Saya 2016 sudah di PSSI, 2017 di EXCO, mungkin dengan pihak lain," kata Yunus, saat ditemui di sela-sela pembukaan rakernas KONI Pusat, di Hotel Sultan, pada Senin (12/9/2022).

"Tetapi kita juga mengetahui bahwa disupervisor oleh FIFA, hanya saja kita tidak tahu persis. Namun, bagi kami itu sudah benar. Lebih benar lagi ketika JIS itu berada di tengah-tengah kota Madrid, London, dan Milan. Itu sangat representatif untuk sebuah stadion," Yunus menjelaskan.

"Karena kan beda infrastruktur dan sekelas stadion JIS itu sangat cocok berada di tengah-tengah kota Madrid, Milan, aksesnya di Madrid kita tahu bersama tempat parkirnya di luar juga bagus, di Eropa khususnya."

"Tidak salah untuk FIFA membangun stadion sekelas itu, tetapi FIFA tahu enggak di sekitarnya ada kereta api, pemukiman padat penduduk, jalan sempit, dan tak ada kantung-kantung parkirnya. Itu yang bagi kami saat ini belum sesuai dengan karakter suporter Indonesia," tuturnya.

"Lalu ketika nanti tim tamu misalnya, langsung berhenti di area umum, di sana ada pemain-pemain hebat yang juga ada ribuan suporter yang melihatnya, itu kan keamanannya kurang begitu bagus. Ketika bis itu tidak bisa masuk langsung ke dekat akses lorong masuk ke ruang ganti. Itu yang kami khawatirkan."

Yunus pun mengatakan, JIS baru dianggap layak di Indonesia dan dapat digunakan untuk Timnas pada tiga sampai lima tahun lagi. [detik]
Baca juga :