Dear netizen, nyaris semua proyek di negeri ini dibayar dengan utang. Termasuk utang2 BUMN. Kamu bangga lihat sirkuit, bandara, tol, kereta cepat, dll, dsbgnya, itu utang. Pakai uang negara. Atau BUMN yg pinjam kemanalah.
Bersorak-sorai atas bangunan2 ini, ribuan rakyat antri berjam2 minyak goreng. Tertawa jumawa merasa sangat berprestasi, tapi dibiayain oleh utang.
Dan catat baik2, itu utang yang bayar bukan Megawati, Jokowi, Sri Mulyani. Mereka 20-30 tahun lagi entah ada di mana.
Mulailah sedikit buka matanya. Bahkan sebelum pandemi, utang Indonesia itu terus meroket, dan apa sih dampaknya ke rakyat banyak? Utang2 ini hanya dinikmati yg punya proyek.
Lihat, siapa yg hartanya meroket 8 tahun terakhir? Kamu netizen? Bukan. 80% komentator di dunia maya ini penghasilan per tahunnya kurang dari 50 juta/tahun. Negara tetangga, Malaysia, perkapitanya 150 juta.
Nyadar nggak sih? Rakyat penghasilan rendah, harga2 mahal, utang meroket, koruptor banyak. Ambyar!
(Tere Liye)