Karena Haters, Saya Makin Dekat dengan Allah

Karena Haters, Saya Makin Dekat dengan Allah

Oleh: Jonru Ginting

"Saya kagum pada Pak Jonru yang sangat bermental kuat. Pak Jonru sangat kuat terhadap serangan para haters yang SUPER SADIS," ujar seorang teman.

Sebuah pujian yang sejujurnya sempat bikin bangga. Namun perlu diketahui, saya hanya manusia biasa.

Kebetulan, barusan di beranda Facebook saya muncul sebuah tulisan karya Yunda Fitrian tentang Bunda Maryam, ibunda Nabi Isa Alaihissalam. Tentu kita sangat paham bahwa Bunda Maryam adalah wanita yang sangat suci, ibadahnya luar biasa. Sosok beliau sungguh Luar Biasa, sehingga beliau adalah satu-satunya wanita yang namanya diabadikan di dalam Al Quran.

Namun sehebat-hebatnya Bunda Maryam, ternyata beliau hanyalah manusia biasa. Ketika cobaan hidup yang sangat berat menimpa dirinya, beliau bahkan sempat kepikiran untuk mengakhiri hidup. Hal ini tertulis di Al Quran surah Maryam ayat 23. Terjemahannya:

"Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, 'Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.'"

Nah, wanita super hebat sekelas Bunda Maryam saja pernah "putus asa" dan ingin mengakhiri hidup. Apalagi seorang Jonru yang hanya manusia lemah tak berdaya dan bukan siapa-siapa.

Sejujurnya, saya juga sering stres, bahkan depresi pun pernah.

Dulu ketika karakter saya dibunuh oleh para haters, dibranding sebagai raja fitnah, bahkan kata kunci "tukang fitnah" di Google (ketika itu) selalu mengarah ke nama saya, terus terang saya sempat mengalami trauma yang cukup besar.

Saking traumanya: Setiap kali saya mendengar orang lain menyebutkan kata "fitnah" atau "tukang fitnah", saya seperti tersindir, seolah-olah orang tersebut sedang membicarakan saya.

Perlu waktu bertahun-tahun agar bisa sembuh dari trauma seperti ini. Bahkan hingga hari ini, bekasnya masih ada, walau hanya sedikit.

Jadi Sahabatku Sekalian,
Jika engkau masih memujiku seperti di atas, mengira Jonru adalah manusia super kuat yang tidak pernah terpengaruh oleh bullyan dan serangan para haters, ketahuilah bahwa pujianmu itu terlalu berlebihan.

Mungkin satu-satunya manusia yang super kuat terhadap serangan haters, bahkan dia bisa berbuat baik terhadap para pembencinya, adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

"Jadi... Pak Jonru sebenarnya pernah pusing juga mikirin ulah para haters? Pernah stress juga? Bahkan pernah trauma?"

Benar sekali, seperti yang sudah saya ceritakan di atas.

"Berarti Pak Jonru bermental lemah, dong?"

Hehehe... Tidak juga.

Orang bermental lemah:
Ketika dibully, dihina, direndahkan, dst, dia langsung menyerah. Dia tidak berani lagi berjuang. Dia berhenti.

Orang bermental kuat:
Ketika dibully, dihina, direndahkan, dst, dia mungkin sempat down, sedih, trauma, dan sebagainya. Namun setelah itu, dia BERUSAHA mengembalikan kekuatan mentalnya. Dia menghibur diri, membaca buku motivasi, mendekatkan diri pada Allah, berdoa, berdzikir, muhasabah, dan sebagainya.
Alhamdulillah, hal-hal seperti itulah yang saya lakukan ketika mental sedang down akibat diserang oleh haters.

Dan Tahukah Kamu? Pengalaman selama 10 tahun lebih diserang oleh haters, akhirnya membuat saya menjadi manusia yang lebih baik, lebih tangguh, lebih kuat, dan insya Allah lebih dekat dengan Allah.

Dan yang pasti, saya menjadi SEMAKIN KUAT dalam menghadapi serangan haters.

Alhamdulillah. Tentu saya sangat bersyukur.

Jadi kalau dipikir-pikir, haters itu sebenarnya banyak manfaatnya juga. Selain sebagai tim marketing tanpa bayaran, mereka juga berperan besar untuk menggembleng diri kita agar menjadi manusia yang jauh lebih baik.

Artinya: Tidak ada yang sia-sia di muka bumi ini. Mari bersyukur dan berterima kasih pada haters. Alhamdulillah....

Jakarta, 23 Maret 2022

Jonru Ginting
Penulis adalah:
✅ Social Media Influencer
✅ Leader Nasional PT BEST Corp Syariah
✅ Coach Bisnis yang telah membina lebih dari 400 pebisnis

Baca juga :