Kapolda Sumut Sebut Perempuan Terobos Mapolres Siantar dengan Motor Tak Ada Kaitan dengan Terorisme...

[PORTAL-ISLAM.ID] Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, polisi memeriksa kamar FAM, perempuan yang menerobos masuk Markas Polres Pematangsiantar namun tidak menemukan adanya benda-benda yang berkaitan dengan jaringan terorisme.

"Karena barang-barang dia sudah diserahkan kepada orang orang sesuai dengan pemahaman dia. Jadi tidak ada barang-barang hanya ada buku Alquran," ujar Irjen Panca, Selasa (22/3/2022).

Kapolda Sumut datang ke markas Polres Siantar pada Senin malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Ia membenarkan FAM menerobos markas Polres Siantar di Jalan Sudirman, Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar pada Minggu (20/3/2022) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.

Irjen Panca Putra menjelaskan, FAM datang mengendarai motor matic dari arah Jalan Sutomo, saat Polantas melaksanakan pengamanan lalu lintas pagi hari.

FAM diduga hendak menabrak petugas Polantas lalu kemudian melarikan diri dan menerobos markas Polres Pematangsiantar hingga menabrak ruangan SPKT.

"Sempat tadi mau menabrak anggota yang melakukan pengaturan (Lalu lintas) namun tidak terjadi. Yang bersangkutan ketika dikejar langsung lari menuju Polres, masuk ke polres pada akhirnya menabrak ruang SPKT," kata Irjen RZ Panca ditemui di Polres Pematangsiantar.

Perilaku berubah drastis

Seperti diberitakan, seorang wanita inisial FAM (28) menerobos markas Polres Pematangsiantar dengan menabrak pintu masuk ruang SPKT dengan sepeda motor hingga pintu dan dinding kaca ruangan pecah.

Wanita berjilbab hitam yang mengendarai sepeda motor BK 5856 TAK itu langsung diamankan untuk diinterogasi.

Polisi juga memeriksa kediaman FAM di Jalan Hok Salamuddin No.59 Kelurahan Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Pihaknya saat ini sedang mendalami apa penyebab FAM hingga berperilaku berubah drastis, dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Psikologi Polda Sumut.

Namun diketahui keseharian FAM selama ini sering beribadah dan berdzikir.

"Kita berharap dapat mendalami konstruksi peristiwa dalam benak yang bersangkutan. Saat ini kita coba mendalami penjelasan yang bersangkutan lebih dalam," katanya.

"Yang jelas kita tidak temukan buku buku yang berkaitan dengan teroris di rumah yang bersangkutan," ucapnya menambahkan.

Sang ibu menangis

Ibu FAM yang hadir di Polres Pematangsiantar menangis histeris dan meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa yang dilakukan anaknya.

"Saya mohon maaf kepada masyarakat yang telah mengganggu, anak saya silap, saya minta maaf karena kami juga keluarga polisi, anak kami sudah melakukan di luar pemikiran kami," ucapnya.

Kapolda Sumut mengatakan, telah dilakukan pemeriksaan dan pendalaman termasuk meminta keterangan sejumlah pihak termasuk orang tua FAM yang hadir di Polres Siantar.

Dikatakan, sosok FAM berstatus menikah dua kali dan selama ini tinggal bersama kedua orangtuanya.

Diminta menikah lagi oleh suami kedua

FAM sedikit berbeda pemahaman agamanya dari orangtuanya sejak mengenal suami keduanya.

Selain itu, dari keterangan yang didapat dari orang tua FAM, perilakunya juga berubah hingga cara berpenampilan.

Belum lama ini FAM ingin menikah ketiga kali pasca ditalak oleh suami keduanya. Rencana pernikahan ketiga ini merupakan permintaan dari suami keduanya itu.

Namun, kata Irjen RZ Putra, permintaan pernikahan tersebut tidak diterima oleh orang tua FAM.

"Ini menjadi permasalahan bagi keluarga sendiri dan makin meningkat ketika yang bersangkutan meminta untuk menikah untuk ketiga kali, setelah ditalak suami kedua," ucapnya.

Masih kata Irjen Panca, perubahan perilaku semakin memuncak saat FAM mulai berpisah dengan suami keduanya.

Polisi pun akan melakukan pendalaman terhadap latar belakang kepada suami kedua FAM.

"Memang rajin melaksanakan ibadahnya. Namun dalam sehari hari juga sering mendengarkan ceramah-ceramah dari YouTube dan meminta kepada orangtuanya untuk mendengarkan. Menurut orangtuanya ini perilaku yang berbeda dari sebelumnya" jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua MUI Kota Pematangsiantar M Ali Lubis mengatakan peristiwa pagi itu sempat mengejutkan warga Siantar.

Ali memaklumi kondisi FAM yang sedikit terganggu pascamengalami kecelakaan beberapa waktu lalu. Kejadian itu, kata dia membuat cara berpikir FAM kurang sempurna.

"Tadi kita sudah sampaikan kepada orangtuanya, bahwa kita dari MUI siap memberikan tausiyah, wejangan supaya tidak menyimpang dari ajaran berbangsa dan bernegara," ucapnya.

(Sumber: KOMPAS)

[VIDEO - Kejadian setelah FAM menabrak]
Baca juga :