Felix Siauw: AKU NGGAK PAPA (DIKATAKAN RADIKAL)

AKU NGGAK PAPA (DIKATAKAN RADIKAL)

Oleh: Ustadz Felix Siauw

Aku nggak marah dibilang radikal, aku hanya kasihan, tiap hari mereka itu harus memelihara kebencian tanpa alasan di dalam hati mereka, agar tuduhan itu tetap hidup.

Aku nggak dendam dibilang intoleran, aku hanya kasihan, anak cucu mereka harus tahu, bahwa mereka itu tak bisa menerima perbedaan pandangan.

Aku nggak papa dituduh anti-Pancasila, anti-NKRI, mengkafirkan orang, mentaghutkan pemerintah, aku hanya kasihan, bagaimana kelak mereka itu di hari perhitungan.

Oke, aku sedih, aku terluka, aku manusia biasa. Sering aku ingin berhenti saja, biar mereka itu senang, biar mereka ambil semua ladang dakwah, kalau mereka mau.

Tapi aku juga tak bisa mencintai dalam diam, aku cinta agama ini, dan aku tak bisa berhenti menyampaikan keindahan tentangnya, bagaimana agama ini mengubahku.

Karenanya, saat mereka menghujat, aku lebih memilih diam, sebab aku khawatir, kata-kata yang keluar dari lisanku jadi doa buruk buat mereka, aku tak ingin keburukan pada siapapun.

Aku lebih memilih mengadu kepada Allah, dan kadang-kadang kepadamu, mereka yang tersembunyi dari manusia, sebab doa-doa mereka, yang membuatku tetap kuat.

Itulah keluarga, seberapapun jahatnya, mereka itu tetap kakak-kakak kita, seperti kisah Yusuf yang difitnah, dituduh, sebab iri hati oleh saudaranya yang lain.

Itulah keluarga, dan satu saat ketika Allah kembalikan mereka itu pada kita seperti saudara Yusuf padanya, begitupun kita, kita harus siap dengan senyum dan ampunan. 

(*)
Baca juga :