PAK JOKOWI DIPERMALUKAN PARA TAIPAN!
Kelangkaan Minyak Goreng dipasaran menurut saya adalah "penghinaan" terselubung dari para Taipan Minyak Goreng terhadap Pak Jokowi.
Kalau dirunut kisahnya, semua berawal dari kesalahan Pemerintah yang terlambat mengantisipasi keadaan. Mencoba membuat kebijakan HET alias Harga Eceran Tertinggi, karena melihat Minyak Goreng mulai meroket.
Sayangnya, para "Pemain" Minyak Goreng melawan. Stock mereka tahan (terbukti banyak yang terbongkar yang menyimpan stock sampai jutaan liter). Akhirnya Minyak Goreng menjadi langka di Pasaran.
Masyarakat jadi panik. Berebutan memborong sampai habis stock di Pasaran. Para Taipan memanfaatkan psikologis rakyat kita yang gampang panik dan mudah diarahkan.
Padahal kalau saja rakyat kita bisa santai menyikapinya, misal kalau ngga bisa goreng ya sudah ganti rebus atau bakar, saya yakin para Taipan Minyak Goreng yang akan gantian kelabakan.
Emang minyak goreng hasil pabrikan mereka mau dibuang kemana?
Apa diekspor ke Malaysia? Disana Minyak Goreng harganya cuma 8500 perliter. Sedangkan kita dibuat oleh Pemerintah aja HET 14rb perliter sudah "dilawan" para Taipan.
Kalau para Taipan tentu saja mereka maunya harga harus diatas 18rb perliter. Mereka tentu tidak mau sumber uang meraup keuntungannya berkurang. Soalnya pajak dan biaya hidup mereka sangat mahal di Singapura dan Amerika. Semua kemewahan mereka harus ditanggung semua rakyat Indonesia.
Padahal vangsat-vangsat itu selama ini sudah puluhan tahun menikmati kehidupan mewah. Memakai dan mengelola ratusan ribu bahkan jutaan hektar tanah negara.
Kadang saya berpikir, apa kita merdeka justru buat melayani mereka ya?
Kalau saya yang jadi Presiden, kusita semua tanah negara yang mereka kelola. Enak aja cari hidup di Indonesia tapi foya-foya di Singapura!
(Azwar Siregar)