Ilmuwan Barat selalu bertanya bagaimana Islam menyebar begitu cepat di dan keluar Timur Tengah.
Rasulullah wafat 632 M. Pada 650 M, umat Islam sudah sampai dan mengusai Asia Tengah.
Muslim menaklukkan Semenanjung Iberia (terdiri dari Spanyol, Portugal, Andorra, dan Gibraltar dan sedikit Prancis) pada 711.
Mengapa pasukan Muslim begitu cepat menyapu berbagai daratan, semenanjung, pulau dan kota dan desa yang begitu luas dalam tempo yang begitu singkat?
Salah satu jawabannya adalah orang-orang yang daerahnya ditaklukkan oleh Muslim, semisal Kristen dan Yahudi, begitu nyaman dengan Muslim dibandingkan kehidupan mereka sebelumnya di bawah kekuasaan kekaisaran Bizantium dan Persia. Muslim sebetulnya tidak peduli dengan ‘agama apa yang kamu praktikkan.’ Ketika Muhammad wafat pada 632 M, Kaisar Roma memaksa orang-orang Yahudi untuk menjadi pengikut Kristus di semua wilayah kekuasaan pemerintahan Romawi. Beberapa tahun kemudian, kekaisaran Romawi tumbang oleh kekuasaan Islam. Saat ini, orang-orang Yahudi tidak pernah dipaksa untuk menjadi Muslim bahkan mereka diberi kemerdekaan menjalankan keyakinannya. Anda bisa baca artikel yang ditulis oleh David Wasserstein berjudul How Islam Saved the Jews. Wasserstein adalah seorang profesor studi Yahudi, sejarah, dan klasik di Universitas Vanderbilt.
Ketika Muslim sudah menaklukkan Mesir, kenapa mereka membangun pusat pemerintahan di Kairo (القاهرة)? Mengapa bukan di Alexandria yang lebih besar sebagai ibukota? Sebab di Kairo ditemukan banyak biara Kristen Koptik. Muslim ingin bekerja sama dengan mereka membangun Kairo. Sebelumnya Kekaisaram Bizantium memecat para pendeta Kristen Koptik untuk kemudian diganti oleh pendeta Kristen Ortodoks yang berpusat di Konstantinopel. Ketika Islam berkuasa, kaum Muslimin mengembalikan posisi uskup Kristen Koptik dan bekerja sama dengan mereka.
Happy Friday akhi dan ukhti!
(Donny Syofyan)