Anies dan Ganjar di Mata Google

Oleh: Wendra Setiawan

Barusan saya membandingkan berita dua tokoh nasional, yaitu ARB dan GP, yang digadang-gadang akan jadi capres di 2024, dengan keywords nama mereka berdua, lalu sedikit kesimpulan mengapa mereka jadi salah dua tokoh yang sangat populer sehingga jadi pertimbangan pilihan pendukungnya.

1. ARB

Dari hasil berselancar di Google, ini beberapa berita yang saya dapat dari tokoh ini:

▪︎ Menghentikan proyek reklamasi yang disinyalir banyak melanggar aturan dan merusak lingkungan.

▪︎ Berhasil memadukan angkutan umum di provinsinya sehingga peringkat ibukota sebagai salah satu kota termacet di dunia perlahan-lahan turun dan terakhir keluar dari peringkat 40 besar dunia. Padahal lima tahun lalu, ibukota stabil di 10 besar.

▪︎ Pajalan kaki sangat dimanjakan. Ini dibuktikan dengan renovasi trotoar dan penyeberangan jalan yang dilakukan secara masif, persis yang sudah diaplikasikan oleh negara-negara maju lainnya.

▪︎ Program pengendalian banjirnya juga mulai dirasakan warga ibukota. Terutama program sumur resapan yang secara signifikan mempercepat turunnya genangan air saat hujan lebat. Program ini mulai ditiru beberapa daerah.

▪︎ Beberapa kali diundang jadi pembicara di forum internasional.

▪︎ Impian warga ibukota penggemar sepakbola untuk memiliki stadion bertaraf internasional yang di era-era sebelumnya hanya diberi janji-janji, akhirnya terwujud. Yang mereka dapatkan bukan hanya stadion bertaraf internasional, tapi juga tercanggih nomor dua di dunia.

▪︎ Tidak ada lagi berita tentang keributan dan tindak kekerasan aparat terhadap warga yang protes kebijakan pemprov di ibukota. Berbagai permasalahan antar warga dan pemprov berhasil diselesaikan dengan dialog.

2. GP

Ini beberapa berita yang berhasil saya dapat dari tokoh kharismatik ini:

▪︎ Pemimpin yang rajin gowes.
▪︎ Aktif nge-twit dan mereply twit dari penggemarnya.
▪︎ Jatuh dari sepeda sehingga harus dirawat di RS. Tapi beliau cuma sehari di rawat karena ingin langsung kerja.
▪︎ Suka nonton film dewasa.
▪︎ Marah-marah lalu menendang tembok sekolah karena kualitas bangunan sekolah tidak sesuai dengan spesifikasi yang dianggarkan.
▪︎ Terjadi beberapa insiden kekerasan aparat terhadap warga di provinsinya masalah pengalihan fungsi lahan.

Itulah beberapa berita dari dua tokoh poluler yang potensial jadi calon presiden di tahun 2024 nanti.

(fb)
Baca juga :