[PORTAL-ISLAM.ID] Kabar menghebohkan datang dari Arab Saudi pekan ini. Penari samba berpakaian seksi diketahui tampil saat Festival Musim Dingin Jazan.
Mengutip Al-Araby, sebanyak tiga penari asing bergoyang memperlihatkan kaki, lengan dan perut secara terbuka. Hal itu membuat heboh lantaran ditayangkan di TV pemerintah, El-Ekhbariya. Meski begitu, sejumlah bagian tubuh penari dikaburkan sebagai bentuk sensor.
Rekaman video para penari juga viral di media sosial Saudi. Mereka muncul di parade, melakukan tos dengan warga didampingi para pria penabuh genderang.
Seorang wartawan BBC World juga membagikan potongan video kemunculan para penari samba ini via akun Twitter. Dikutip dari akun @sebusher, terlihat bagaimana para penari berlenggak-lenggok dengan pakaian bulu berwarna biru.
Hal tersebut jelas menimbulkan kontroversi. Di Saudi, sebagian besar wanita lokal masih mengenakan abaya, pakaian tradisional seperti jubah di depan umum. Abaya biasanya berupa gaun panjang warna hitam lengkap dengan cadarnya dan kain yang menjuntai.
Meski begitu, sejumlah pelonggaran sudah dibuat negara ini sejak beberapa tahun belakangan. Namun pada pakaian penari samba, mereka hanya mengenakan pakaian minim yang menutupi dada dan bagian bawah menutupi pinggang hingga lutut saja. Pakaian mereka memperlihatkan kaki, lengan dan perut secara terbuka.
Sejumlah warga menyampaikan penolakannya. Apalagi Saudi menjadi tempat berdirinya dua tempat paling suci umat Islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
"Kami telah lupa bahwa kami adalah negara Muslim. Ini telah memulai pelanggaran moral dan kesalahan yang tidak perlu," tulis seorang pengguna internet dikutip dari www.middleeasteye.net.
Gubernur Jazan Pangeran Mohammed bin Nasser memerintahkan penyelidikan atas keberadaan para penari samba. Hal tersebut diumumkan melalui akun Twitternya.
"[Pangeran Mohammed] dengan cepat mengarahkan penyelidikan terkait partisipasi kelompok tari dalam kegiatan pusat kota di Festival Musim Dingin Jazan 2022 dan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran apa pun," cuitnya.
Sebagaimana diketahui, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang menjadi pemimpin de facto Saudi, melakukan sejumlah reformasi (baca: sekulerisasi).
Guna menarik investasi asing dan wisatawan, berbagai acara hiburan dan olahraga mulai dari konser musik hingga bioskop sampai balapan mobil Grand Prix F1 digelar di negara itu.
#SaudiArabia : These dancers in #Jazan taking part in current festival there have been condemned by some online, prompting local governor to order investigation #شتاء_جازان_2022 pic.twitter.com/wszoDgb1qs
— sebastian usher (@sebusher) January 8, 2022