Harus diakui tokoh paling masif dalam bersosialisasi untuk Nyapres itu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Coba tengok IG-nya tiap menit, tiap jam dia bergerak membangun image, bahwa dia adalah nanti bila menjadi Presiden akan menjadi Presiden komunikatif dan tentu merakyat.
Semua lini disasar oleh Ganjar, dengan cara dan gaya yg disesuikan. Saat dia menyasar anak muda Ganjar akan tampil casual dan dengan bahasa yg akrab dan juga membuat event-event yg disesuiakan dengan minat anak muda sekarang misalnya berkait dengan IT, kemudian dalam rangka menyasar Emak2 bukan hanya dia bergaya nyablak mirip emak-emak, tapi anak-anaknya juga didekati misalnya dengan diberikan mainan.
Lalu saat menghadapi lansia dan orang miskin Ganjar bisa sangat santun tidak prangas-pringis kayak biasanya. Bahkan bisa duduk di rumah-rumah gedek orang miskin tanpa canggung dan seperti memiliki perhatian yg luar biasa pada orang miskin.
Dengan para petani Ganjar bicara layaknya dg kawan, tidak ada batas antara pejabat dan petani itu yg dia tunjukkan.
Ganjar juga membangun komunikasi dengan warga dari luar Jawa dengan berakrab ria dengan mahasiswa luar Jawa yg ada di Jawa Tengah. Sebaliknya dengan dalih menengok orang Jawa yg berada di pulau lain dia juga menyambangi orang Jawa yang di perantauan.
Agar tidak dikesankan sebagai tokoh abangan, Ganjar pun kerap bersafari atau mengundang ulama/kyai dalam berbagai acara yg dikemas misalnya dalam acara Jateng bersholawat atau Semarang bersholawat.
Seperti Pak Jokowi, Ganjar juga sadar pentingnya membangun hubungan baik dengan media, sehingga praktis jarang media Jawa Tengah bicara kekurangan Ganjar.
Harus diakui pengatur gaya atau konsultan politik Ganjar yg disebut-sebut juga sama dengan dulu konsultannya Pak Jokowi memang hebat dalam memoles Pak Gubernur Jateng ini dengan gaya teatrikal yg bener2 disesuikan dengan berbagai kepentingan dan massa yg harus dihadapi Pak Gubernur. Ganjar dibuat menjadi sosok seorang "KAWAN" bagi rakyat. Itu sepertinya yg ingin dibangun Tim Konsultan Politiknya. Apalagi didukung tim lembaga survei yg juga dulu timnya Pak Jokowi.
Saya sempat bertemu beberapa guru di Jateng, mereka bercerita di sekolah-sekolah Menengah ke Atas, dimana para murid nanti akan memiliki hak pilih utk pertama kalinya, mulai sering diputar slide soal Jawa Tengah yg sukses, Jawa Tengah yg bebas korupsi, dimana tujuannya bisa jadi utk mencuci otak anak-anak yg nanti akan jadi pemilih pemula bahwa Pak Ganjar sukses memimpin Jawa Tengah, jadi layak mereka pilih sebagai presiden.
Boleh dibilang di antara orang2 yg mau Nyapres, Ganjar paling punya modal kuat dengan basis suara Jawa Tengah. Jangan lupa suara Jawa Tengah yg tahun 2019 berjumlah 23 Juta, tahun 2024 bisa menjadi 28-30 Juta, karena bertambahnya pemilih pemula.
Saya rasa untuk calon2 Capres lain, sulit utk bisa masuk Jateng apalagi menandingi Ganjar di Jateng. Termasuk Mbak Puan sendiri, meski Jateng menjadi basis suara PDIP di Jawa. Selain karena Mbak Puan jarang turun di Jateng, juga kalau turun suka salah sasaran😁. Jadi kalau Mbak Puan mau menang di Jateng kader PDIP harus kerja keras.
Lalu apakah Ganjar yg maju dua kali dari Gubernur Jateng dari PDIP dan dia juga kader andalan PDIP, tidak akan maju dari PDIP? Kabar dari para pengusaha yg siap membiayai Ganjar, bahwa Ganjar tidak akan maju dari PDIP, karena Bu Mega masih ngotot calon Presiden PDIP adalah Mbak Puan. Ya tapi namanya Pilpres masih tiga tahun di ujung-ujungnya bisa jadi Bu Mega berubah.
Terlepas dari PDIP mendukung atau tidak mendukung sepertinya buat Pak Ganjar mah santai aja, wong semua pengusaha mendukungnya. Para pengusaha itu melihat Ganjar adalah representasi dari Pak Jokowi. Jadi buat para cukong ini, Pak Jokowi gak bisa tiga kali gak apa-apa yg penting Pak Ganjar bisa jadi Presiden. Dan soal duit itu urusan kecil, kalau pengusaha batu bara aja bisa ngeruk dari tambang 500 triliun setiap tahun, dan pabrik rokok bisa membayar cukai 170 triliun, apalah artinya membiayai Capres sebesar 10-50 triliun?
Asal cuan banyak, nggak didukung PDIP pun Pak Ganjar bisa lancar jadi presiden lho. Lha kan bisa "belanja" partai lain utk memenuhi 20 persen presidential thershold. Apalagi konon sama pengusaha akan dipasangkan sama Erick Tohir, wah makin likuid aja pastinya utk tim pengusung Pak Ganjar. Kakak Eric Tohir, Boy Tohir itu pemain kedua terbesar bisnis batu bara terbesar di Indonesia, kemudian kerabatnya Erick Tohir, orang tionghoa yg punya nama melayau TP Rachmad (mantan Dirut Asta) menjadi pemain bisnis batu bara nomer satu di Indonesia.
Nah jadi Ganjar-Erick Tohir akan bisa melenggang mudah menjadi Presiden-Wakil Presiden tahun 2024. Apalagi kabarnya Pak Jokowi sebagai incumbent disebut-sebut media akan menjadi King Maker terkuat. Wah berarti kalau Pak Jokowi mendukung mereka sudah selesai itu barang😁😢😩.
Entah benar Pak Jokowi akan mendukung atau tidak, tapi realita bahwa Ganjar adalah sahabat "mati" Pak Jokowi itu adalah kenyataan. Dua kali jadi Gubernur Pak Jokowi dukung abis Pak Ganjar. Mereka sama-sama alumni UGM. Mereka sama-sama PDIP (belum alumni ya?), mereka sama-sama orang Jawa Tengah. Tak heran bila Pak Jokowi nampak "memanjakan" Pak Ganjar. Propinsi Jateng mungkin Propinsi yg kerap dikunjungi beliau. Kemarin dalam hanya waktu satu bulan saja Pak Jokowi sdh dua kali melakukan kunjungan kerja ke Jateng.
Lalu bagaimana hubungan Pak Jokowi dengan Erick Tohir? sangat akrab dong, selain Erick mantan Ketua Timsesnya yg mengantar Pak Jokowi sukses jadi Presiden kedua kalinya, Erick dan anaknya juga menjalin kerjasama bisnis dengan anak-anak Pak Jokowi, itu yg ditulis media.
Saya hanya mengungkapkan fakta ya, semua terserah Anda mau milih presiden rasa Pak Presiden sekarang ya silahkan, mau pilih rasa lain ya silahkan. Kalau saya menunggu keajaiban dari Allah utk bisa melawan oligarki😩😢🙏
(Naniek S Deyang)