Benci Hingga Buat Film Menghina Islam, Pria Ini Akhirnya Mualaf

[PORTAL-ISLAM.ID]  Arnoud Van Doom menjadi mualaf dan memeluk Islam pada 2013. Dia adalah seorang anggota dewan di Kota Hague, Belanda, yang kini aktif menjadi ketua organisasi sebuah partai persatuan yang berasaskan Islam. 

Arnoud berasal dari keluarga Nasrani. Mulanya, pria itu adalah anggota partai kebebasan yang melawan dan menentang Islam. Bahkan dia terlibat dalam pembuatan film pendek berjudul Fitna 2008, yang menampilkan penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW.  

"Kami ingin memberi peringatan manusia akan Islam dan inilah faktor yang mendorong kami memproduksi film Fitna. Film itu bukan film sebagaimana mestinya. Film itu cuma klip berdurasi 10-15 menit tidak lebih dari itu. Dan tentu saja ada tujuan politik di balik itu semua," ujarnya di Youtube Osmanli Media, dikutip VIVA, Senin 31 Januari 2022. 

Arnoud mengaku, salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan suara terbanyak saat pemilu dari orang-orang yang memandangnya sebagai pelindung kebebasan dan hukum kenegaraannya. Namun, Arnoud tidak mengira akan ada penolakan besar-besaran atas film yang dia buat. Terlebih film itu tidak diproduksi secara profesional.

"Kami terpukau atas respons yang kami terima dan itu merupakan faktor-faktor yang membuat saya berpikir kemudian, ketika saya melihat begitu banyak protes dan orang yang marah tersakiti hatinya atau bersedih. Dan hal ini justru membuat saya merasa ada hal yang tidak beres di sini," kata dia.  


"Kami telah menyakiti banyak orang dan tidak mungkin juga pendapat 1,2 miliar Muslim itu salah. Mungkin kami telah melakukan hal yang tidak baik dan saya mulai merasa ragu karena begitu banyak protes dari kaum Muslimin terkait film Fitna. Itulah awal dari permulaan saya berpikir untuk memeluk Islam," tambah dia.

Setelah ada protes Muslim internasional dari filmnya yang memojokkan tentang Islam itu, Arnoud baru merasa ada sesuatu yang salah. Dia kemudian mendatangi salah satu masjid di Belanda untuk mencari tahu arti Islam yang sebenar-benarnya. Di sana, Arnoud mulai membaca Alquran, surat-surat tentang Nabi Muhammad SAW, dan bertanya pada Imam Masjid tentang Islam.  

"Alquran adalah petunjuk bagi saya dan yang terpenting adalah paradigma saya tentang Alquran sebelum Islam itu sangat berbeda dengan paradigma yang saya anut sekarang ini. Pandangan saya terhadap Islam lalu berubah 100 persen setelah membaca Alquran," terang dia.  

"Alquran itu seluruhnya indah dan susah bagi saya untuk mengingat satu ayat karena setiap ayat mengandung hukum sendiri. Namun demikian saya bisa katakan bahwa ayat yang menyentuh saya terdapat pada surat An-Nisa ayat 36-40," lanjut dia.

Menurut Arnoud, ayat tersebut membuat dia merasakan cinta dan keikhlasan. Sebab, ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia hendaknya memiliki kebaikan untuk diri sendiri dan memberi cinta kepada orang di sekelilingnya serta berbagi harta kepada orang lain.  

"Saya mengucapkan syahadat bersama seorang alim di masjid ini di sebuah ruangan yang ada di lantai atas. Saat itu kami cuma berdua dan sebelum bersyahadat, saya merasa ini adalah hasil dari studi saya sebelumnya, setelah saya merasa bahwa saya seorang Muslim sejak lama yaitu pada tahun saya belajar Islam," tuturnya.  

Meski demikian, Arnoud mengaku terkejut saat mengucap syahadat. Dia terkesima sekaligus merasa terharu pada saat itu hingga menangis. 

"Saya merasa bahwa saya berada di bawah selimut yang hangat dan seakan ada tangan di atas pundak saya dan dia berkata kepada saya 'sekarang Anda telah sah menjadi seorang Muslim'," ungkapnya.  

Tidak lama setelah mualaf tepatnya pada 2013, Arnoud mendirikan partai persatuan berasaskan Islam. Partai tersebut menaungi hak-hak komunitas Muslim di Belanda. [viva]


Baca juga :