[PORTAL-ISLAM.ID] LOS ANGELES - Lebih dari 100 aktor Hollywood, sutradara film, penulis, dan musisi, pada Rabu (17/11/2021) menandatangani Surat Terbuka yang mengkritik keputusan Israel untuk menunjuk enam kelompok masyarakat sipil Palestina yang terkemuka sebagai organisasi teroris. Surat itu menggambarkan langkah baru-baru ini oleh Israel sebagai serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mereka mendukung terhadap pembela hak asasi manusia Palestina dan meminta Israel untuk membatalkan penunjukan organisasi teroris terhadap kelompok sipil Palestina.
"Pekerjaan vital dari enam organisasi ini untuk melindungi dan memberdayakan warga Palestina dan meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran berat hak asasi manusia dan rezim apartheid dari diskriminasi rasial yang dilembagakan adalah pekerjaan yang coba diakhiri oleh Israel,” kata surat itu dikutip dari Middleeasteye.
Penandatangan surat tersebut termasuk bintang Hollywood Richard Gere, Mark Ruffalo, Tilda Swinton, Susan Sarandon dan Simon Pegg. Kemudian sutradara Ken Loach, musisi Jarvis Cocker, band Massive Attack, dan penulis Rashid Khalidi dan Naomi Klein.
Mark Ruffalo dikenal sebagai kritikus vokal Israel dan pendukung hak-hak Palestina. Pemeran Thor di film The Avengers itu sebelumnya berbagi petisi yang menyerukan para pemimpin internasional untuk menjatuhkan sanksi pada industri utama Israel sampai Palestina diberikan hak-hak sipil penuh dan setara.
Selama serangan Israel di Gaza pada Mei, Sarandon yang merupakan seorang aktor dan aktivis veteran, berbagi beberapa kicauan di Twitter tentang ketegangan. Dia termasuk yang mengangangkat posting bahwa Palestina menghadapi kolonialisme pemukim di tangan Israel.
Surat bersama itu adalah yang terbaru dari serangkaian kecaman atas langkah tersebut. Sebelumnya BB hingga yayasan filantropi dan kelompok hak asasi hingga anggota parlemen AS telah melakukan hal sama.
Pada Oktober, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melabeli enam LSM Palestina sebagai organisasi teroris. Organisasi itu adalah Addameer, Al-Haq, Komite Serikat Pekerja Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bisan, Komite Persatuan Perempuan Palestina, dan Pertahanan untuk Anak Internasional Palestina.
Kantor Gantz menuduh kelompok-kelompok itu memiliki hubungan dengan milisi. Namun langkah itu dikritik secara luas oleh PBB serta kelompok-kelompok hak asasi terkemuka seperti Human Rights Watch dan Amnesty International.