Banyak pengamat politik berpendapat. Anies Rasyid Baswedan bakal kehilangan panggung politik pasca berakhirnya masa tugas Gubernur Anies pada Oktober 2022.
Sebagai gubernur terpopuler, bukan hanya Gubernur Anies yang akan berakhir masa jabatannya pada 2022. Total ada 24 gubernur yang akan berakhir tahun 2022 dan 2023. Termasuk dua gubernur populer, yaitu; Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo akan mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2023. Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berakhir awal 2024. Dari sinilah posisi Menteri Dalam Negeri jadi sangat strategis.
Menurut UU No 10 tahun 2016 Pasal 201 ayat 8 disebutkan, Pemungutan suara serentak nasional dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan pada bulan November 2024.
Dengan demikian, Pilkada tahun 2022 dan 2023 ditiadakan termasuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Andai UU No 10/2016 tidak diubah, DKI Jakarta selama 2 (dua) tahun akan dipimpin oleh Pejabat Gubernur.
Sosok Anies Baswedan memang membuat ketar ketir pemilik modal dan elit politik tertentu yang selama ini kepentingannya 'dihabisi' oleh ABW. Proyek reklamasi teluk Jakarta contohnya.
Pertarungan politik Anies Baswedan versus para pemilik modal dan elit politik tertentu, yang sering disebut 'the big power' diuji melalui batalnya RUU Pemilu dan RUU Pilkada serentak dibahas oleh DPR tahun 2020. The big power selama ini dinilai gagal menjatuhkan Anies Baswedan dengan berbagai 'serangan'.
Prediksi penulis, Anies Baswedan tetap akan punya panggung politik setelah purna tugas sebagai Gubernur DKI. Justru Anies Baswedan lebih leluasa konsolidasi nasional memperkuat dukungan rakyat dengan berkeliling Indonesia.
Apalagi event Formula E jadi digelar tahun depan, Juni 2022. Tentu saja akan melambungkan nama Anies Baswedan, tidak saja tingkat nasional bahkan akan mendunia. Inilah kegelisahan mereka yang membuat tidak bisa tidur nyenyak.
Bandung, 18 Shafar 1443/25 September 2021
Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Pegiat Dakwah dan Sosial)