[PORTAL-ISLAM.ID] Salah satu tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Dr. Syahganda Nainggolan menceritakan pengalamannya menjadi tahanan di Rutan Bareskrim selama 10 bulan. Syahganda menyebut dia dihormati karena tahanan politik.
Selama 10 bulan di penjara, tak jarang terjadi keributan antara sesame tahanan di sana.
Keributan antar tahanan di Lapas atau Rutan lumrah terjadi.
Dan umumnya perkelahian disebabkan adanya tahanan yang ikut campur alias cawe-cawe urusan tahanan lainnya.
Dalam tayangan video di akun Youtube Ahmad Yani Channel, Jumat (24/9/2021), Syahganda Nainggolan menceritakan pengalamannya saat menjadi tahanan selama 10 bulan di Rutan Bareskrim.
Menurut Syahganda, dia sempat membuat 'disclaimer' kepada tahanan lain untuk tidak ikut campur urusan.
Hal ini, dikarenakan pada satu saat Syahganda berada di dekat tahanan yang sedang berdiskusi soal teknis melakukan kejahatan.
“Jadi begini ada orang-orang cerita kejahatan di dalamnya, kejahatan bagaimana memeras orang,” jelasnya.
“Saat itu saya sambil jogging di treadmill, mereka membicarakan itu, saya bilang “saya nggak denger kalian ya”, jadi saya disclaimer dulu (tidak ikut pembicaraan itu),” tuturnya.
Dia mengaku justru mendapatkan penghormatan dari tahanan lain karena tidak pernah ikut campur dalam segala obrolan mereka.
“Walaupun saya dihormati karena tahanan politik, saya tidak mau ikutan, alhamdulillah 10 bulan saya selamat. Karena banyak juga orang berantem karena memang cawe-cawe,” kata tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini.
Simak video cerita selengkapnya Syahganda...