Terbit Krisdayanti, Habislah Giring
Oleh: Erizal
Judul di atas hanya utak-atik saja dari buku kumpulan tulisan R.A. Kartini yang berjudul, "Habis Gelap, Terbitlah Terang". Kenapa Terbit Krisdayanti? Karena dialah yang terang. Dialah yang bicara apa adanya soal penghasilan DPR. Itu yang dia terima, meski dibantah, diperbaiki diksinya. Tapi, itulah yang terang, yang selama ini gelap. Malah, usai dia ungkapkan, sekalipun.
Tikus, kecoak, kepinding, dan segala binatang yang biasa hidup di tempat gelap, langsung panik, kalangkabut, berhamburan keluar, saat terbit cahaya terang. Bau tak sedap pun; bau pesing, bau lumut basah, bau kotoran, seketika terbang, dilumat oleh cahaya terang. Anggota DPR 4 periode, sampai-sampai, mengaku tak hapal lagi berapa gajinya. Saking bullshits-nya.
Kenapa habislah Giring? Karena dia bicara tak apa adanya. Cenderung dibuat-buat, bahkan sok-sokan bicara soal Anies Baswedan. Dia tak tahu apa-apa. Bikin gelap yang sudah terang. Sehingga, orang yang tak menyukai Anies pun, mendadak jadi suka karena ulahnya; karena kegelapan yang ditebar. Dia habis; benar-benar habis. Tentu masih bisa muncul, tapi ya, gelap.
Saat kebusukan Anies dibicarakan, jika itu ada, dan pasti ada karena namanya manusia; orang tak bertanya lagi kepada Giring, gelap. Berbeda saat orang ingin tahu kebusukan anggota DPR, Krisdayanti jadi referensi yang otentik, terang. Nyanyian Krisdayanti begitu lembut. Lihatlah, saat dia tampil bersama Lyodra, baru-baru ini. Entahlah, Giring masih hebat nyanyi atau tidak?
Saya teringat Aldi Taher saat ingin maju Pilgub Sumbar. Di group WA, dia sampai bertengkar dengan salah seorang petinggi partai yang dia saat itu memakai seragam partai itu, karena seperti tak diberi karpet orange untuk maju. Dia tak putus asa, putar lewat jalur perseorangan, tapi gagal. Agaknya, Giring mirip dengan Aldi Taher. Bedanya, dia ingin jadi presiden. Itu saja.(*)