"Balapan nggak bikin kenyang, Ketua, kita masih COVID, masih banjir, masih terancam banyak, Ketua, sebagai warga. Banyak prioritas, mohon ketua jangan sampai rapat ditutup. Tolong berikan kami kesempatan menyampaikan usulan!" kata Tina Toon, dalam rapat, Selasa (28/9/2021).
Dia pun berharap hak interpelasi Formula E tetap dilanjutkan. Meski kehadiran anggota Dewan tidak mencapai kuorum.
"Ketua mohon hak interpelasi ini diperjuangkan, jangan langsung ditutup maupun ditunda lagi. Karena ini hak bertanya kami sebagai perwakilan rakyat ketua atas program Pemprov yang ada temuan BPK dan pemborosan," ujar Tina Toon.
Rapat Paripurna untuk interpelasi akhirnya gagal karena hanya dihadiri oleh 32 orang anggota DPRD dari Fraksi PDIP dan PSI.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (PDIP) akhirnya terpaksa menunda rapat paripurna interpelasi.
"Kami akhiri, kuorumnya di dalam forum ini juga tidak kuorum 50 plus 1, jadi rapat paripurna pengusulan interpelasi kami skors. Saya ralat, bukan diskors, tapi ditunda," kata Prasetyo saat menutup rapat.
Pernyataan politikus PDIP Tina Toon soal balapan Formula E gak bikin kenyang ditampol balik oleh aktivis buruh non-muslim Bang Iyut @kafiradikalis.
Bang Iyut @kafiradikalis menyebut politikus PDIP itu super munafik.
Bang Iyut @kafiradikalis membeberkan setidaknya ada tiga proyek Jokowi yang nilainya 500 kali lipat dari Formula E, tapi PDIP tidak pernah mempermasalahkan.
"1. Pindah ibu kota gak bikin kenyang
2. Bikin kereta cepat Jakarta-Bandung gak bikin kenyang
3. Bikin sirkuit Mandalika gak bikin kenyang
Dan 3 proyek konyol tsb nilainya lebih 500x lipat dari formula E, tapi kalian bungkam.
Super Munafik...," ujar Bang Iyut @kafiradikalis.
...1. Pindah ibu kota gak bikin kenyang
— Raib629HariHarunMasiku@KorupsiBansos (@kafiradikalis) September 28, 2021
2. Bikin kereta cepat Jakarta-Bandung gak bikin kenyang
3. Bikin sirkuit Mandalika gak bikin kenyang
Dan 3 proyek konyol tsb nilainya >500x lipat dari formula E, tapi kalian bungkam.
...Super Munafik... (``,)https://t.co/6czUkfR4o6
