[PORTAL-ISLAM.ID] Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma, mengaku terkejut melihat pendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 lalu mendukung warga Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat -termasuk Rocky Gerung- yang tanahnya sedang bersengketa dengan PT Sentul City.
Terkejutnya Lieus itu tampak dalam video yang diunggah di akun YouTube Lieus Sungkharisma Official berjudul "Pendukung Jokowi Mendukung Rocky Gerung Lawan Sentul City".
"Saya ketemu kawan tapi lawan juga waktu Pilpres 2019, Pak Kanjeng Norman ini pendukung Pak Jokowi, saya pendukung Pak Prabowo. Dalam debat-debat di televisi kita seru lah, panas. Tapi ini saya senang sekali, kemarin saya lihat videonya itu, Bung Kanjeng Norman ini ada di Sentul memberikan keterangan mendukung masyarakat," ujar Lieus seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/9).
Lieus pun mengaku kaget, karena meskipun berbeda pandangan dengan Rocky Gerung, Kanjeng Norman hadir membantu rakyat yang sedang bersengketa dengan Sentul City.
"Saya setuju, saya kira Pilpres sudah selesai. Pak Prabowo pun sama Sandiaga Uno sudah gabung dalam kabinet. Ini enggak ada alasan kita masih harus terus saja berbeda," kata Lieus.
Di sisi lain, Kanjeng Norman pun menyatakan dirinya tetap berada di koridor sebagai pendukung Jokowi. Akan tetapi, Kanjeng Norman berharap semua elemen bersatu ketika menyangkut masalah rakyat.
"Tapi enggak apa-apa, biar ramai di media. Anda tetap dalam koridor anda, saya tetap dalam koridor saya. Tapi kalau menyangkut masalah NKRI, menyangkut masalah rakyat, ya kita bersatu," tegas Kanjeng Norman.
Lieus juga berharap, pada tiga tahun terakhir masa jabatan Jokowi sebagai Presiden, harus dimanfaatkan mengurusi persoalan tanah.
"Saya berharap ini, Pak Jokowi bisa, karena beliau juga enggak mau memperkaya diri. Jadi saya lihat cocok, momen tiga tahun ini, rapihin masalah pertanahan. Khususnya, yang sekarang ribut di Sentul City," kata Lieus.
Sementara itu, Kanjeng Norman pun mengaku heran karena persoalan Sentul City berada di "depan mata" Istana Bogor. Akan tetapi, tidak ada kepedulian terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat.
"Salah satu Sentul, dan itu terjadi di mana-mana. Dekat Istana Bogor, kan malu-maluin. Polrinya juga disitu, enggak jauh, kok diem? Ini yang jadi masalah. Panglimanya juga di Jakarta. Gila kan!" tegas Kanjeng Norman.[rmol]