Jawaban Untuk Mega, Buya Gusrizal: Tokoh Minang Bagaikan Cincin di Jari Manis

Tokoh Minang Bagaikan Cincin di Jari Manis

Oleh: Buya Gusrizal

Dalam hiruk pikuk kemunafikan, tak perlu berebut menjadi panutan, kalau tempat yang tersedia hanyalah di sela barisan para penjilat dan penjual kehormatan!

Ketahuilah!

Kalau kamu memang benih unggul persemaian, hidupmu hanyalah di dalam persawahan, bukannya di tengah tumpukan sampah limbah kehidupan.

Hai Ranah Minang!

Tak perlu menggerinjak bagaikan terpijak bara panas, bila kamu tertuduh tak bisa melahirkan mutiara berkilauan, karena yang bisa menemukan hanyalah yang mampu menyelam ke dasar lautan.

Tak perlu melambung karena pujian, tak usah pula remuk karena celaan!

Janganlah pula sampai terlupakan, petuah kearifan yang menjadi warisan surau "pangkal salam";

الجاهل لايعرف رتبة نفسه 
فكيف يعرف رتبة غيره ؟

"Si jahil itu tak mengetahui martabat dirinya, 
Bagaimana dia mengenali martabat orang lain?" 

(Imam al-Dzahabi)


Baca juga :