HAFALAN: SARANA atau TUJUAN?

HAFALAN: SARANA ATAU TUJUAN?

Kegelisahan Syeikh Qardhawi ini layak untuk direnungkan kita semua, khususnya para orangtua yang memiliki harapan besar kepada putra-putrinya .... antara sarana dan tujuan, tetaplah fokus kepada prioritas kemanfaatan, bukan sekedar hiasan apalagi mengejar pengakuan ... 

Tak lupa renungan juga untuk para dermawan, sponsor kegiatan atau beasiswa, donatur lembaga/sekolah yang tentu juga berniat baik lagi mulia ....

----------- terjemah ------

Aku tidak mengatakan bahwa hafalan tidak ada nilainya sama sekali, juga bahwa daya ingat pada manusia itu tidak ada manfaatnya.  Hal ini tidak benar.

Tapi aku katakan : Bahwa sesungguhnya hafalan itu hanyalah penyimpanan dari berbagai hakikat dan informasi, untuk bisa diambil manfaatnya setelah itu. Hafalan bukanlah tujuan itu sendiri, tapi adalah sarana untuk mencapai yang lainnya. 

Dan kesalahan yang kaum muslimin banyak terjebak di dalamnya adalah : perhatian mereka pada hafalan jauh lebih besar daripada soal pemahaman. Begitu pula memberikan apresiasinya pada hafalan melebihi porsinya.

Karena itulah kita melihat sikap berlebihan dalam mengapresiasi para huffadz AlQuran, sampai perlombaan pun digelar di seluruh penjuru dunia, didalamnya diberikan hadiah yang sangat bernilai,  bahkan mencapai sejumlah uang yg sangat besar untuk satu orang saja.  Satu sisi ini tentu hal yg tetap perlu disyukuri dan dihargai.

Tetapi masalahnya adalah, belum pernah disiapkan hadiah yang sebesar itu, tidak juga separuhnya bahkan seperempatnya, untuk mereka yg memiliki prestasi cemerlang dalam berbagai bidang ilmu syariah seperti tafsir, hadits, fiqih dan usul fiqih, aqidah dan dakwah ...sementara kebutuhan umat terhadap mereka lebih banyak, dan kemanfaatannya pun lebih besar dan lebih luas.

(Ust. Hatta Syamsuddin)

Baca juga :