Ternyata, niat baik alumnus Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, itu ditanggapi buruk oleh warganet bernama Eko Kuntadhi. Pemilik akun Twitter, @eko_kuntadhi membuat narasi tidak semua sumbangan yang diterima UAH disalurkan ke Palestina.
Dia juga menulis sumbangan yang diterima UAH dua kali lipat dari sebenarnya. "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m," kata Eko sambil mengomentari tangkapan layar dua berita tentang UAH.
Eko di akun medsosnya, selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Eko juga kerap mengkritik Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan.
Ustadz Adi Hidayat dan Tim Hukumnya sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk melaporkan akun yang membuat konten dan komentar berisi fitnah.
Langkah UAH ini mendapat dukungan luas netizen. Di sosial media Twitter bergema tagar #TangkapEkoKunthadi yang diserukan netizen dan menjadi Trending Topik hingga Senin pagi ini.
"Buktikan bahwa hukum itu adil dan orang lingkaran istana tidak kebal hukum, Jika hal ini tdk bisa membawa Eko kuntadhi ke meja hijau maka demokrasi itu mati dan hukum serta hanya fiksi. #TangkapEkoKuntadhi," twit akun @kangdoel_wae.
"Tidak hanya memfitnah UAH sekelas lembaga MUI pun tak luput dari fitnahan manusia laknatulah
@eko_kuntadhi #TangkapEkoKuntadhi," tulis akun @sensus_888.
