MEREKA MEMERANGI KITA PADA BULAN RAMADHAN
Oleh: Khalid Hamdi
Saya sering bertafakkur:
Mengapa mereka begitu bersungguh sungguh menghalangi umat Islam untuk beribadah pada bulan Ramadhan?
Mengapa mereka berusaha keras untuk menjauhkan umat Islam dari Masjid, Al-Qur'an dan dari zikir yang banyak?
Ini telah berlangsung selama puluhan tahun.. Bahkan ratusan tahun!
Mereka tidak bosan dan tidak pesimistis!. Bahkan setiap tahun, mereka memperbarui cara mereka memerangi kita; dan menambah anggaran mereka untuk menjauhkan kita dari Agama tercinta ini.
Mereka memerangi keyakinan kita.
Mereka memerangi akhlak mulia kita.
Mereka memerangi kemuliaan kita dengan Islam.
Mereka memerangi kita dengan berbagai cara dan sarana!
Mereka memerangi kita di semua penjuru negeri umat Islam, di sepanjang peta masyarakat muslim, di seluruh dunia..
Mereka punya jargon:
"KITA TIDAK AKAN MEMBIARKAN UMAT ISLAM BERIBADAH DENGAN TENANG PADA BULAN RAMADHAN!!".
Dari tafakkur panjang tentang hal ini, saya mendapatkan ilham, bahwa Allah telah menempatkan pada bulan mulia Ramadhan:
- Peluang yang luar biasa untuk mendapatkan kekuatan jiwa yang sangat dahsyat, yang sangat dibutuhkan oleh umat Islam untuk memperbarui sel sel iman mereka.
- Kekuatan gratifikasi (daya tarik) pada diri umat Islam untuk kembali ke Jalan Allah.
- Efek positif yang unik untuk mengubah prilaku umat Islam kepada yang lebih baik.
- Kesiapan umat Islam secara umum untuk memperbaiki diri mereka.
- Memberikan daya perlawanan umat Islam terhadap musuh mereka, betapapun lemahnya umat ini; dan betapapun kuatnya para musuh itu.
Lihatlah buktinya,
- Jutaan ahli dosa yang bertaubat pada bulan Ramadhan.
- Puluhan negeri umat Islam yang membuka peluang beribadah pada bulan Ramadhan.
- Ratusan pemandangan buruk berupa dosa dan kemungkaran yang menghilang dan bersembunyi pada bulan Ramadhan.
- Jutaan orang yang bermusuhan, kembali berdamai pada bulan Ramadhan.
- Miliaran Dolar, Euro, Pounds, Dinar, Riyal, Lira, Ringgit, Rupee, Rupiah; dan mata uang lainnya, bahkan dengan emas dan harta benda lainnya, dikorbankan dengan penuh kedermawanan untuk ibadah ibadah wajib dan amal amal sunnah, pada bulan Ramadhan.
- Suara bacaan Al-Qur'an yang terdengar pada shalat tarawih, yang terdengar dari jendela rumah, yang terdengar dari para pembaca Al-Qur'an di masjid. Semua itu memberi dampak positif pada jiwa, batapapun kotornya hati.
Karena itu, mereka berusaha keras untuk menghentikan atau minimal membatasi suara bacaan Al-Qur'an ini dengan berbagai cara, termasuk dengan berbagai upaya untuk menyibukkan umat Islam dan memalingkan mereka dari tilawah Al-Qur'an.
Benar benar inilah yang disampaikan oleh Al-Qur'an yang mulia:
(وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَسْمَعُوْا لِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَالْغَوْا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُوْنَ)
"Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamu dapat mengalahkan (mereka).”
QS: FUSHSHILAT (41): 26
Inilah yang diperjuangkan oleh orang kafir dulu sampai sekarang, diikuti oleh kaum munafik, kelompok fasik, komunitas ahli dosa.
Dulu, cara mereka hanya dengan bersiul siul, bertepuk tangan, menghina dan memaki orang yang membaca Al-Qur'an di Makkah.
Sekarang, cara mereka ialah melalui sinetron, film, acara tv, lagu dan musik, joget dan tarian, pamer aurat, lawak, canda, tawa, yang menyasar semua kelompok usia, semua suku bangsa.
Semua ini kenyataan yang terus berlangsung.
Meski demikian, bulan Ramadhan tetap tegar bertahan dan melawan.
Bisikan iman di hati senantiasa bertahan dan melawan.
Mushaf di rumah rumah kita tetap berusaha untuk selalu menang melawan wanita wanita fasik dan tayangan dosa di layar kaca dan di medsos.
Ini adalah perang eksistensi antara ahli kufur, kesesatan, kefasikan, kebebasan, dengan ahli tauhid, iman, rasa malu, kemuliaan, akhlak mulia.
Bulan Ramadhan adalah medan perang yang terdahsyat!!.
Yang mesti kita lakukan sebagai kaum yang beriman, antara lain:
1. Kita mesti menang dalam melawan mereka, pada diri kita masing masing, kemudian pada diri pasangan kita, anak cucu kita, seisi rumah kita.
2. Kita mesti memenangkan Mushaf yang mulia, terhadap acara acara dosa di tv, di medsos, atau ngerumpi dengan tetangga dan teman, atau berbuat sia sia di rumah.
Mari kita sebarkan kesadaran ini.
Mari kita gelorakan motivasi ini.
Mari kita kobarkan semangat perlawanan dan kemuliaan kemenangan ini.
Mari kita hayati bahwa setiap kali kita kalah dalam membaca Al-Qur'an karena hal hal dosa dan kelalaian, itu kurang lebih menyerupai kemenangan Abu Jahal terhadap Abdullah bin Mas'ud -Radhiyallahu 'Anhu- yang membaca Al-Qur'an di depan Ka'bah.
Padahal Abdullah bin Mas'ud -Radhiyallahu 'Anhu- adalah orang pertama yang mengalahkan kaum kafir di sekitar Ka'bah, karena kekuatan iman beliau, lalu beliau membaca Al-Qur'an dengan suara keras, di depan mereka, sekalipun mereka marah.
Mari kita hayati bahwa kita kita inilah Ibnu Mas'ud akhir zaman, yang selalu membuktikan cinta dan pemuliaan kepada Al-Qur'an, yang selalu berkorban dan menikmati pengorbanan untuk Al-Qur'an!.
Sekali lagi, bulan mulia Ramadhan adalah medan perang. Perang hidup atau mati, antara kita dengan mereka.
Karena itu, mari kita melawan mereka dan mengalahkan mereka, dengan membaca Al-Qur'an dalam waktu yang lama, yang panjang, yang sering, berulang ulang, bersambung sambung, siang dan malam, dibarengi dengan pengamalan ajaran Al-Qur'an seoptimal kemampuan kita.
Semoga Allah senantiasa menambahkan hidayahNya kepada kita semua. Amin
Diterjemahkan oleh:
Dr. Muzakkir M. Arif, Lc.,MA
(Dengan niat ikhlas, in sya Allah, pahala dari setiap penyebaran tulisan yang bermanfaat, sebanyak pahala yang didapatkan oleh orang yang mengamalkannya, tidak terputus)